3 Hal Tentang Helikopter MI 17 yang Hilang Kontak di Papua

oleh -
oleh
Helikopter MI-17. Foto: Istimewa

2. Usai Lakukan Misi

Aidi menjelaskan, saat dinyatakan hilang kontak, helikopter tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.

“Beberapa pos pengamanan TNI di perbatasan NKRI-PNG disebut pos udara karena hanya dapat ditempuh dengan sarana angkut pesawat udara,” kata Aidi.

Aidi melanjutkan, dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang dalam rangka refuel. Pada pukul 11.44 WIT heli MI-17 take offdari Bandara Oksibil menuju Sentani.

“Sesuai perkiraan estimasi waktu seharusnya heli MI-17 landing di Sentani pukul 13.11 WIT, namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut,” ujar Aidi.


3. Kondisi Cuaca Baik

Aidi kemudian menyebutkan saat dilakukan pendaratan dari Bandara Oksibil kondisi cuaca dinyatakan baik dengan jarak pandang 6-7 km, tetapi dari pantauan BMKG, di beberapa tempat rute antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat.

“Sesuai hasil komunikasi Lanud Silas Papare dengan Tower Oksibil atas nama Dita dilaporkan bahwa kontak terakhir dengan helikopter pada pukul 11.49 WIT (5 mnt dr T/O) dan berada di ketinggian 7800 ft, 6 NM ke utara,” ucap Aidi.

Sampai laporan ini diterima, belum didapatkan informasi tentang kedudukan helikopter MI-17 tersebut. Upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari informasi keberadaan helikopter MI-17.

Sumber: Liputa6.com