Akademisi Fakutas Teknik Untad Desak Pemda Sulteng Buat Satgas Banjir

oleh -
oleh

PosRakyat – Bertempat di ruang senat Fakultas Teknik Universitas Tadulako dilakasanakan kegiatan diskusi terbatas tentang banjir yang melanda beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Tengah dengan mengahadirkan Narasumber, Guru Besar Teknik Sipil dan Pengamat Banjir Prof.Dr.Ir.H.M.Galib Ishak, Guru Besar Teknik Sipil Prof.Dr.Ir.I.Wayan Sutapa, Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako Dr.Eng.ir.Andi Rusdin, Ketua KDK Keairan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Untad Dr.rer.nat. Sance Lipu, dan Kepala Laboratorium Hidrolika Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako Dr.Alifi Yunar,  Senin, 1 Agustus 2022 lalu.

Sance lipu sebagai pembuka dalam diskusi terbatas tersebut menjelaskan tentang fenomena banjir yang melanda kecamatan Lampasio di Kabupten Tolitoli, kecamatan Torue di Kabupaten Parigi Moutong, Huntap Tondo di Kota Palu dan beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Tengah di akibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi, kemiringan lereng, struktur tanah yang jenuh dengan air pelimpasan dan perubahan tata guna lahan.

Andi Rusdin sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Tadulako mengungkapkan Universitas Tadulako siap memberikan masukan sesuai Tridarma Perguruan tinggi, termasuk masalah banjir, beberapa akademisi sesuai keahlianya siap memberikan konstribui bidang Hidrologi dan Hidrolika dengan leading sektor adalah pemda, untuk membantu mencari solusi, Fakultas Teknik siap Kerja sama dengan Pemda baik Provinsi, Kabupaten dan Kota Palu.

Dalam pemaparan selanjutnya Prof.Galib yang konsen penelitian tentang banjir di Sulawesi Tengah, dari sisi aturan semua sudah terwadahi di Rencana Tata Ruang Baik RTURK Kota Palu dan RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, Master Plan Drainase Kota Palu, dan Perda tentang Sempadan Sungai, maka perlu di cari benang merahnya tentang perubahan tata guna lahan, kewenangan perlu selektif tentang ijin penggunaan lahan dengan kewenangan termasuk penanganan sempadan sungai, dan bangunan baru harus di kendalian dan pemerintah lehih mengedukasi masyarakat berupa sosialisai tentang bangunan di sempadan sungai