Palu, Posrakyat.com – Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar dialog publik dan deklarasi pilkada damai dan asyik (no money, no sara, no hoax), di Warkop Fekon Unisa, Kota Palu, pada Jumat (25/09/2020).
Dialog yang digelar itu bertema Sulteng damai untuk penyelenggara pilkada yang berintegritas. Demi menjaga penyebaran klaster baru Covid-19, LS-ADI jalani protokol kesehatan dengan membatasi Peserta dialog maksimal 30 orang, jaga jarak, dan wajib memakai masker.
Kegiatan tersebut menghadirkan enam tokoh Sulteng selaku pembicara, namun dua narasumber yang tidak hadir yaitu Kapolda Sulteng dan Danrem 132/Tadulako.
Adapun keempat pembicara hadir yaitu Fahruddin Yambas mewakili Longki Djanggola Gubernur Sulteng, Tanwir Lamaming Ketua KPU Sulteng, Ruslan Husen Ketua Bawaslu Sulteng, dan Habib Mohammad Sadig Alhabsyi Dewan Penasehat LS-ADI.
Ketua Panitia Moh Sabil mengaku prihatin pada sebagian pemuda yang ikut bergabung sebagai tim sukses maupun relawan pemenangan salah satu kandidat.
“Sebab kami melihat pemuda yang hari ini ikut sebagai tim sukses dan relawan pendukung untuk pemenangan kandidat tersebut, lantas jika semua pemuda ikut relawan pemenangan, siapa lagi yang membantu penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu,” kata Sabil dalam sambutannya.
Sabil berharap pemuda harus berjuang bersama menjadi relawan demokrasi, agar pelaksanaan pilkada berjalan aman, damai, dan terkendali.