Keterlaluan! PT BTIIG di Morowali Serobot Lahan Sawit Warga Saat Malam Hari

oleh -
oleh
PT BTIIG telah menyerobot perkebunan sawit milik warga desa Ambunu, kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali. Foto: Ist

PosRakyat –  PT Baoshua Taman Industry Investment Group (BTIIG)  telah menyerobot lahan sawit milik warga disaat pemilik lahan tengah tertidur pulas di malam hari.

Hal ini sebagaimana dikatakan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ambunu, Ahmad kepada konsorsium media Sulteng, dimana pihak perusahan PT BTIIG tersebut telah menggusur 15 hektar lahan sawit di Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali.

“Pihak perusahaan, menyerobot lahan sawit warga yang sudah berumur produksi tanpa persetujuan dari pemilik lahan itu,” ujar Ahmad kepada Konsorsium Media Sulteng belum lama ini.

Ia menyebutkan, bahwa PT BTIIG  hanya mengantongi Izin Lokasi (Inlok) dan belum memiliki izin Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) sebagai syarat utama sebelum melakukan aktivitas perusahaan.,

Adapun lahan warga yang telah diserobot pihak perusahaan itu adalah milik 12 kepala keluarga (KK) di Desa Ambunu. Akibat daripada itu warga tersebut kehilangan harapan masa depan mereka sebagai petani sawit.

“Perusahaan sangat arogan dan tidak memiliki hati nurani. Jerih payah keringat masyarakat petani bertahun tahun bekerja, dihancurkan sekejap oleh perusahaan perusak masa depan kehidupan masyarakat. Ini tidak bisa dibiarkan. Perusahaan harus bertanggung jawab,” geram Ahmad.

Tokoh masyarakat ini juga menyebut, lahan sawit warga yang selama ini telah dijaga dan dirawat warga, secara membabi buta digusur tengah malam saat para pemiliknya sementara tidur.

“Ini benar – benar sudah sangat keterlaluan. Saya mohon pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura menghentikan aktivitas PT BTIIG, karena selain telah merusak masa depan hidup warga, perusahaan tersebut tidak mengantongi Amdal,” tegasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Konsorsium Media Sulteng, PT BTIIG merupakan perusahaan bergerak di bidang pengolahan biji nikel di tiga desa yakni Topogaro, Tondo dan Desa Ambunu.

Direktur PT. BTIIG, Mr. Gao dalam beberapa kesempatan mengungkapkan bahwa proyek investasinya berupa feronikel dan stainless dalam skala besar serta proyek teknologi energi baru.