Kontroversi Tambang PT. CPM: Ancaman bagi Kota Palu?

oleh -
oleh
Istimewa

PosRakyat – Sulawesi Tengah dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari sektor perkebunan, pertanian, peternakan, kelautan, hingga pertambangan. Namun, pengelolaan yang tidak optimal kerap menimbulkan berbagai persoalan, termasuk kerugian ekonomi dan dampak lingkungan.

Salah satu perusahaan tambang yang menuai kontroversi adalah PT. Citra Palu Mineral (PT. CPM). Sejak beroperasi, perusahaan ini menghadapi berbagai tudingan, mulai dari dugaan pencemaran lingkungan hingga rencana eksploitasi tambang bawah tanah bersama perusahaan asal Australia, MacMahon.

Baca Juga: Anwar Hafid-Reny Lamadjido Resmi Ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2025-2030

Baca Juga: Gugatan BERAMAL Ditolak MK, Anwar-Reny Resmi Pemenang Pilgub Sulteng

Rencana eksploitasi tambang bawah tanah PT. CPM dan MacMahon tersebut menuai sorotan banyak kalangan, diantaranya datang dari LS-ADI Kota Palu karena lokasinya berada di jalur Sesar Palu Koro, yang merupakan wilayah rawan gempa bumi. Kekhawatiran pun muncul, mengingat Kota Palu pernah mengalami bencana dahsyat pada 2018.

“Kita tentu tidak ingin peristiwa 2018 terulang. Jika tambang bawah tanah ini tetap berjalan, risikonya sangat besar, baik bagi lingkungan maupun keselamatan masyarakat,” ujar salah seorang perwakilan LS-ADI Kota Palu dalam keterangan tertulisnya diterima posrakyat.com, Jumat, 7/2/2025.