Pasangkayu, Posrakyat.com – Sejumlah mahasiswa Pasangkayu di ibukota provinsi Sulawesi Barat, Mamuju merasa resah karena terancam diusir dari kontrakan yang mereka huni.
Asrama ini dikontrak pemerintah daerah melalui dinas Pendidikan Dan Olahraga Pasangkayu, Sulawesi Barat dengan nilai Rp30 juta setiap tahun.
Kontrakan tersbut sudah berjalan selama lebih satu tahun. Namun, untuk tahun kedua, sewa kontrakan asrama khusus putri tersebut sudah telat sekira satu bulan.
Sehingga, pemilik kontrakan memberi peringatan bagi penghuni asrama ini. Jika dalam waktu yang ditentukan, pihaknya mengancam akan mengusir jika belum juga dibayar.
Pemilik kontrakan memberi kebijakan pembayaran minimal DP (down payment) atau uang muka sebesar Rp5 juta kepada mahasiswa.
Itu disampaikan Iswandi, ketua IPMA (ikatan pelajar mahasiswa) Pasangkayu, Selasa, 7 April 2020. Ia juga akan mengancam akan melakukan aksi jika belum ada kejelasan.
“Jika belum ada kejelasan, kita akan turunkan mahasiswa Pasangkayu yang ada di Mamuju untuk aksi,” ancam Iswandi.
Selain itu, Neli, sekretaris IPMA, ia salah satu penghuni asrama putri juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, ia dan sejumlah temannya merasa was-was jika benar terjadi pengusiran.