LS-ADI: Stop Penyalahgunaan Dana CSR

oleh -
oleh
LS-ADI Kota Palu menggelar aksi menolak pembanguan Patung Soekarno, di depan Kantor DPRD Kota Palu dan di depan Kantor Wali Kota Palu, Jumat (12/6/2020). [Ist]

Palu, (Posrakyat.com) – Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kota Palu menggelar aksi demonstrasi menolak pembanguan Patung Proklamator RI yang tengah dirakit di Taman Gor Kota Palu. Aksi dilakukan di depan Kantor DPRD Kota Palu dan di depan Kantor Wali Kota Palu, Jumat (12/6/2020).

Koordinator aksi Reinaldi dalam orasinya mengatakan, sejak awal pembangunan patung senilai Rp3 miliar yang dibiayai menggunakan  dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sulteng itu sudah banyak menuai kontra dari berbagai kalangan.

Pasalnya pembangunan patung dengan anggaran fantastis ini dibangun di tengah situasi Kota Palu yang masih dalam keadaan terpuruk, akibat bencana 28 September 2018, ditambah lagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Sampai saat ini masih banyak korban bencana 28 September 2018 yang belum tercover bantuan pemerintah. Masih banyak yang tinggal di tenda-tenda pengungsian dan ditambah lagi situasi pandemi saat ini membuat kehidupan rakyat semakin terpuruk. Belum lagi anggaran Pemkot Palu dialihkan untuk penanganan Covid-19, juga tidak begitu dirasakan oleh keseluruhan masyarakat Palu, sehingga pembuatan patung ini sangat tidak tepat,” katanya.

Menurut Reinaldi, dana CSR sejatinya untuk mendukung program dari pemerintah jadi kurang tepat jika menggantungkan harapan yang besar terhadap program CSR pada perusahaan dengan dana CSR-nya.

Sebab untuk menyiapkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat bukan tugas utama perusahaan tetapi adalah tugas pemerintah sebagaimana di amanatkan undang-undang.