Mantan Napiter Poso Ajak Masyarakat Waspadai Bahaya Radikalisme

oleh -
oleh
Tolak Radikalisme. Ist

PosRakyat – Nasi sudah menjadi bubur, penyesalan datangnya selalu belakangan. Itulah potongan kata bijak untuk mengingatkan kita agar dalam bertindak harus diperhitungkan sebelumnya.

Seperti yang dialami mantan anggota teroris Poso inisial AD. Karena terpengaruh dengan propaganda di dunia maya dan keinginan berjihad hingga dirinya terjerumus dalam kelompok radikal.

Apalagi pengetahuan agamanya masih relatif dangkal sehingga tanpa pikir panjang langsung tertarik dengan narasi yang sebenarnya jauh dari ajaran agama. Akhirnya bukan kebahagiaan yang di dapat, namun jeruji penjara yang dirasakannya.

Saat ini, AD mengaku telah insyaf dan menyadari akan segala perbuatannya. Baginya rencana aksi teroris yang pernah ia lakukan adalah sebuah kesalahan besar dalam memahami arti jihad yang sesungguhnya.

Hingga kini AD juga belum mendapat pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia berharap masyarakat bisa menerimanya kembali untuk bersosialisasi seperti sediakala.

AD menuturkan, ia ditangkap aparat keamanan pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah karena terlibat beberapa kasus terorisme. Setelah menjalani hukuman, ia bebas pada tahun 2018.