Palu, Posrakyat.com –Peningkatan jalan nasional trans Sulawesi ruas Tawaeli – Toboli atau lebih dikenal dengan sebutan ruas Kebun Kopi itu, diketahui menjadi perhatian serius Pemerintahan Presiden Jokowi karena posisinya yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi, sosial dan hankam di provinsi Sulawesi Tengah.
Proyek yang menghubungkan kabupaten Donggala dan kabupaten Parigi Moutong, provinsi Sulawesi Tengah tersebut dalam tiga tahun terakhir ini sudah menelan anggaran hingga ratusan miliar rupiah sampai dengan tahun 2019. Meski demikian, tampak pada item pekerjaan saluran U Ditch itu diduga dikerjakan tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hasil pantauan tim media ini di ruas tersebut, Selasa (31/12/2019), terlihat pada pekerjaan saluran uditch pracetak di kilometer 57 – 59 tampak telah mengalami kerusakan pada lantai salurannya, dimana saat ini terlihat tulangan besi U Ditch (saluran beton) yang telah terpasang muncul dipermukaan lantainya.
Salah seorang masyarakat sedang melintas yang tak ingin namanya disebutkan menyempatkan waktu untuk melihat kondisi saluran yang mulai terlihat keropos itu, Ia mengatakan, bahwa munculnya tulangan besi pada lantai saluran itu diduga akibat gerusan air. Ia juga mengatakan bahwa disinyalir pembangunan saluran U Ditch itu tidak memenuhi standar yang telah ditentukan.
“Ini kelihatannya akibat gerusan air hujan yang mengalir deras sehingga lantainya rusak. Padahal setahu kami saluran U Ditch itu punya standar mutu SNI yang sudah terjamin ketahanannya dari gerusan air. Kalau melihat kondisi saat ini kemungkinannya pembangunan saluran ini dikerjakan asal jadi.” Ucapnya.
Sementara di sekitar kilometer 35 sampai dengan kilometer 40 masih terlihat saluran U Ditch dibeberapa titik belum selesai dikerjakan. Dan pada ruas tersebut juga diduga kuat terjadi penyimpangan pada struktur tulangan U Ditch dimana besi tulangan tersebut terlihat kurang dari yang telah dipersyaratkan. Selain itu, terlihat pemasangan U Dutch pracetak maupun yang di cetak di tempat tampak sebagian menggunakan lantai kerja dan sebagiannya lagi tidak menggunakan lantai kerja.
Diketahui proyek yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPJN XIV Palu dengan menggunakan dana APBN 2018 dan 2019 dengan nilai sekira Rp 220 miliar.
Kepala Satuan Kerja (Satker)Wilayah II BPJN XIV Palu Tri Bakti Mulianto dan Pejabat Pembuat Komitment (PPK -9) Satker II BPJN XIV Palu Julian Situmorang pada ruas Tawaeli – Toboli tersebut saat dihubungi media ini memilih bungkam hingga berita ini di tayangkan.