PWI Sulteng saya banyak mengenal tokohnya. Mulai senior Haji Kamil Badrun AR, Tri Putra Toana, Almarhum Darwis Sijaya, dan sejumlah senior lainnya. Tak salah bila gubernur Sulawesi Tengah memberi amanah untuk mengelola dan diberikan hak sebuah lokasi untuk pergerakan dan aktifitas wartawan di Gedung yang sekarang kantor PWI Sulteng.
PWI, sebagai lembaga wartawan tentu memiliki banyak kualitas kader di Sulteng. Sebagai lembaga jurnalis, PWI Sulteng diharapkan publik meski memulai bergerak gerbong kaderisasi_nya.
PWI Sulteng saat ini mesti dapat menyambut momentum strategis wilayah ini yang berhadapan secara horisontal dengan Ibukota Negara Nusantara di Kalimantan. Olehnya, PWI mesti menyiapkan kemampuan wartawan yang lebih baik, kapabel, dan sumber daya teknologi informatika_nya.
Tren profesi pewarta atau jurnalis saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan lima atau 10 tahun lalu. Jurnalisme siber dengan kecepatan detik menjangkau dunia sudah keniscayaan. Dan sebagai lembaga wartawan, PWI sudah wajib memiliki program 4.0 dengan sejumlah platform yang konfiguratif.
Olehnya, PWI Sulteng meski diisi dan dikendalikan gerbong baru wajah baru dan gercep dengan kebutuhan informasi yang interpreneurship dan milenial. Saya amat sangat bangga dengan kiprah PWI Sulteng saat ini. Dan yakin para tokoh – tokoh dan seniornya akan bertarung menyiapkan pengurus yang keren dan beken istilah anak milenial.***