Rushdy Hoesein : Banyak Orang Salah Singkatan ‘Jas Merah’

oleh -
oleh
Ir. Soekarno. Ist

JAKARTA, Posrakyat.com  — Sejarawan Rushdy Hoesein mengatakan banyak orang, termasuk para pejabat yang salah mengutip singkatan Jas Merah dari pidato Presiden pertama Indonesia Sukarno (Bung Karno). Banyak orang menyebut Jas Merah sebagai singkatan dari ‘Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah’.

“Padahal yang betul adalah ‘Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah’. Ada makna yang berbeda antara ‘melupakan’ dengan ‘meninggalkan’,” kata Rushdy dalam bedah pidato Bung Karno yang diadakan di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (15/5).

Rushdy kemudian mencontohkan dia memiliki kunci rumah. Setiap pergi meninggalkan rumahnya dia tidak akan pernah meninggalkan kunci rumahnya, meskipun mungkin suatu ketika lupa membawa.

Rushdy mengatakan pidato Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah! yang disampaikan pada 17 Agustus 1966 merupakan pidato kepresidenan Bung Karno yang terakhir. Pada 1967, Bung Karno bukan lagi presiden.