Donggala, Posrakyat.com – Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bermagnitude 7,4 SR pada Jumat (28/9/2018) lalu, telah memporak-porandakan wilayah itu.
Ribuan jiwa menjadi korban dari bencana yang mengerikan tersebut. Ribuan korban yang selamat dari bencana itu kini tersebar diberbagai tenda pengungsian. Kini para korban itu hanya mengharap bantuan dari pemerintah ataupun bantuan dari pihak asing.
Di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, ratusan korban dampak bencana masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Pantauan media ini, ratusan warga Banawa berada di tenda pengungsian tepatnya di belakang kantor Bupati Donggala, Kelurahan Gunung Bale. Warga tersebut mendapat bantuan tenda dari Pemerintah Swiss.
Nahaasnya, Jumat (19/10/2018) malam, tenda bantuan tersebut justru nyaris dicuri oleh oknum tidak yang bertanggung jawab. Untungnya, TNI AD yang berjaga di areal pengungsian sigap dan berhasil menggagalkan aksi para pencuri itu.
Uthe mengatakan, pencuri itu sejak awal sudah mengintai tenda dum yang kosong saat ditinggal penghuninya. Uthe mengaku saat magrib, ia sudah melihat beberapa orang yang dicurigai sebagai pencuri berkeliaran di areal belakang tenda pengungsi.