Garuda Sulteng Minta Aparat Hukum Periksa Proyek Mepanga – Pasir Putih

oleh -
oleh
Abudianto, Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Sulteng. Istimewa

Palu, Posrakyat.com – Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah, Asbudianto menepis isu tentang dugaan pelanggaran pada proyek peningkatan jalan Mepanga – Pasir Putih kabupaten Parigi Moutong tahun 2017 lalu.

“Menyangkut adanya dugaan pasir yang bercampur tanah dan serbuk kayu pada item pekerjaan bahu jalan ruas Mepanga – Pasir Putih tahun 2017 itu tidak benar. Karena pada saat pekerjaan berjalan konsultan pengawas ada di lapangan.” Kata Asbudianto belum lama ini.

Ia mengatakan, peningkatan jalan Mepanga – Pasir Putih tahun 2017 itu memang ada beberapa titik yang ambles akibat longsor. Namun akan segera dilakukan perbaikan dalam waktu dekat.

“Memang di lapangan saat ini ada beberapa titik amblas, tapi hal ini disebabkan oleh longsor tanah di tepi jurang. Sehingga bahu jalan ikut longsor, tapi hal ini akan segera diperbaiki dengan jalan memasang bronjong serta membuat lagi pasangan batu dan bahu jalan.” Jelasnya.

Ditambahkan, jika pekerjaan tersebut sudah diperiksa oleh pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulteng. Namu ia tidak menjelaskan seperti apa hasil pemeriksaan itu.

“Pekerjaan di Mepanga – Pasir Putih tahun 2017 telah diperiksa oleh BPK.” Ujar Asbudianto.

Ia juga menjelaskan, bahwa mutu beton pada item pekerjaan bahu jalan Mepanga – Pasir Putih tahun 2017 adalah non struktur (B Nol). Kegunaan cor bahu jalan itu memurutnya hanya untuk mengalirkan air dari badan jalan, bukan untuk memikul beban.

“Bahu jalan yang ada di Pasir Putih, konstruksinya adalah beton non struktur (B nol), artinya bahu jalan tersebut direncanakan hanya untuk menutupi bahu agar tidak tergerus air akibat tinggi kemiringan lereng permukaan jalan. Dan beton tersebut, bukan untuk memikul beban lalu lintas. Namun kenyataannya lalu lintas berat seperti truk dan tronton sering menginjak bahu jalan tersebut.
Mulai saat pekerjaan belum kering maupun stelah kering campuran betonnya, ditambah lagi kalau hujan saat pelaksanaan air mengalir diatas beton bahu jalan yg belum kering, biasanya kalau parah dibongkar lagi atau paling tidak bagian atasnya dihamparkan semen atau air semen, karena bahu jalan hanya menggunakan beton mutu rendah maka itu dikerja secara manual.” Jelas Abudianto

Dia menambahkan, pekerjaan peningkatan jalan ruas Mepanga – Pasir Putih itu berbeda jika menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang anggarannya besar, dimana kualitasnya tentu akan lebih baik dari anggaran yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK).