Posrakyat.com – Tak terasa, tahun 2020 tinggal menghitung jam saja. Selama 2019, banyak sekali peristiwa bencana alam yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) hingga Desember 2019, angka kejadian yang berkaitan dengan cuaca, iklim, dan gempa cukup tinggi.
- Banjir sebanyak 334 kejadian
- Tanah longsor sebanyak 340 kejadian
- Banjir disertai tanah longsor di lima lokasi
- Angin puting beliung terjadi di 554 titik lokasi
- Jangka waktu musim kemarau di 2019 lebih panjang dari normalnya
- Gelombang panas akibat kemarau panjang dan kekeringan tahun 2019 memicu 52 kejadian kebakaran hutan, lahan, dan bencana asap
- Terdapat 12 kejadian gempa bumi yang signifikan dan ribuan gempa lainnya
Data tersebut termasuk yang paling rendah selama 5 tahun terakhir. Namun, kejadian- kejadian tersebut memakan nyawa sebanyak 367 orang, 1.385 menderita luka-luka, dan hampir 650 ribu mengungsi akibat kerugian material.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati M.Sc Ph.D mengatakan, hal ini disebabkan posisi Indonesia yang sangat strategis dan mengandung potensi bencana.
“Selain memiliki kekayaan ragam dan keunikan dalam hal cuaca, iklim dan kegempaan yang dapat memberikan kesejahteraan namun sekaligus mengandung potensi bencana,” kata Dwikorita, Jakarta, Senin (30/12).
Kejadian – kejadian tersebut merupakan peristiwa siklus tahunan yang mengintai Indonesia dikarenakan posisinya yang terletak diantara lempeng tektonik benua besar seperti lempeng Eurasia, Australia, dan lempeng Pasifik.
Di kesempatan yang sama saat di wawancarai, Dwikorita, juga menghimbau masyarakat untuk tidak merayakan malam tahun baru di pantai. Hal ini dikarenakan potensi gelombang laut yang cukup tinggi dan cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
Ia juga menambahkan agar masyarakat yang ingin melakukan aktifitas di pantai untuk memantau kondisi dan kabar cuaca di situs resmi BMKG dan media sosial lainnya.