Masuk ke partai politik adalah sebuah proses yang ia yakini sebagai sebuah jalan, untuk niatnya yang bersungguh-sungguh dalam bertarung pada Pemilihan Walikota Palu 2024 mendatang.
Kedua, ia memilih Partai NasDem tentu ada relasi politiknya dengan tugas yang ia emban sekarang sebagai salah satu Tenaga Ahli Gubernur.
Agar ia dapat mempercepat, termasuk mempercepat visi misi pemerintahan Gubernur sekarang (Cudi-Mamun), untuk di-back up secara politik kelancarannya.
Ketiga, ini mungkin petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Karena peristiwanya spontan, walaupun sudah berniat lama. Diberi kesempatan sehari untuk istihara menentukan pilihan menjadi kader Partai NasDem.
Keempat, di Partai NasDem ia merasa cocok karena di dalamnya banyak kawan-kawan aktivis yang ia kenal betul sepak terjangnya. Termasuk Pak Cudi (Gubernur Sulteng) tempat Ridha banyak belajar. Dan Pak Ahmad Ali (Waketum DPP NasDem) tempatnya banyak berdiskusi tentang pembangunan yang berpihak kepada rakyat.
Kelima, disamping itu ia juga cocok dengan platform perjuangan NasDem.
Keenam, terkait diplot ke DPR RI itu sudah kewenangan partai. Karena ia juga harus belajar loyal terhadap keputusan partai.
Itulah enam pertimbangan M Ridha Saleh, sehingga mengambil keputusan berpartai dan memilih bergabung dengan Partai NasDem Sulawesi Tengah. ***