Orasi Kebangsaan Bakal Calon Presidium KAHMI Ridha Sebut Kader HMI Dibutuhkan Bangsa Ini

oleh -
oleh
Bakal calon presidium KAHMI Ridha Saleh saat menyampaikan orasi Kebangsaan jelang pemilihan presidium, Sabtu, 26 November 2022, malam. Foto: PosRakyat.com

PosRakyat – Bakal calon presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( KAHMI ) Ridha Saleh berkesempatan tampil di panggung kebangsaan untuk menyampaikan orasinya menjelang pemilihan presidium pada Sabtu, 26 November 2022, malam.

Dalam orasinya itu, Ridha Saleh asal Sulawesi Tengah (Sulteng) ini menyampaikan bahwa dunia saat ini mengalami kondisi krisis.

“Kita sudah melihat fakta – faktanya, dan sudah berpengaruh pada bangsa kita saat ini,” ujarnya.

Menurut Edang panggilan akrab Ridha Saleh di kalangan teman-teman dekatnya itu mengatakan, pengaruh tersebut tidak hanya melanda segelintir elit politik saja tapi yang paling terkena dampaknya adalah kelas paling bawah.

Dalam konteks ini kata Ridha yang juga tenaga ahli gubernur Sulteng itu, bahwa perlunya melakukan transformasi secara radikal terhadap starategi “advokasi yang akan dibawah KAHMI kedepan.”

“Di Indonesia pengaruh tersebut akan terjadi juga dalam proses – proses geopolitik bawah. Apalagi bangsa ini telah menggeser ibu kota dan itu akan mempengaruhi geopolitik baru dalam kawasan timur Indonesia,” ujar Ridha Saleh majelis etik MW KAHMI Sulawesi Tengah.

Lanjutnya, aspek yang paling penting yang diperankan oleh KAHMI adalah bagaimana kesenjangan antara pusat dan daerah, dimana KAHMI harus menjadi salah satu lokomotif untuk menjembatani kesenjangan ini dan itu kata Ridha masih ada sampai sekarang. Dan kesenjangan ini membuat ketegangan – ketegangan sosial.

“Kalau kita lihat ketegangan sosial yang terjadi di Papua, Maluku bahkan di Sulawesi itu karena ada kesenjangan tersebut dan itu yang harus kita jembatani. KAHMI harus berperan starategis menjembatani ini,” kata Ridha Saleh.

Peran Starategis KAHMI harus betul betul. Selama ini kata Ridha Saleh, mungkin pandangan luar melihat KAHMI itu lebih politis. Olehnya, kita harus mengembalikan identitas KAHMI sebagi identitas keummatan itu harus memboboti jiwa dan identitas keintelektualannya itu harus dikedepankan.

“Kader kita sangat luar biasa. Jadi dibutuhkan dari identitas ini adalah bagaimana mensolidisasi peran KAHMI secara utuh untuk bisa mengisi hal -hal yg strategis, jadi memilih aspek yg paling strategis karena tentu kita bisa memanfaatkan KAHMI dalam proses pembangunan kedepan,” tuturnya.

Kemudian kata dia, KAHMI secara institusi harus menjadikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu kaderisasinya secara mandiri.

“Jadi KAHMI harus sudah bisa mengambil posisi untuk bisa berkontribusi secara mandiri agar proses kaderisasi kita ini lebih moderen dan secar kontinyu. Kader HMI sangat dibutuhkan bangsa ini,” pungkas Ridha Saleh.***

(ZF)