Palu, Posrakyat.com –Jelang pemilu serentak Pileg dan Pilpres yang akan berlangsung pada 17 April 2019. Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan mengerahkan 10 ribu anggotanya untuk melakukan penjagaan dan pengamankan tempa pemungutan suara (TPS) yang tersebar di wilayah provinsi Sulawesi Tengah.
“Ini kami lakukan untuk mewujudkan pemilu aman, damai dan demokratis yang bertujuan memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS menyalurkan aspirasi politik,” kata Ketua GP Ansor Sulteng Alamsyah Palenga, Ahad, 31 Maret 2019.
Dia mengatakan mulai dari anggota GP Ansor di tingkat daerah hingga ranting desa akan turun menjaga setiap TPS demi menjaga kelancaran pelaksanaan pemilu.
Selain merupakan instruksi dari pimpinan pusat GP Ansor, menurutnya, partisipasi GP Ansor untuk menjaga seluruh TPS di Sulteng pada pesta demokrasi nanti cukup penting sebab gerakan-gerakan untuk memobilisasi pemilih agar golput pada pemilu nanti diyakini ada.
“Diduga kuat ada gerakan, oknum atau kelompok yang berusaha untuk memobilisasi pemilih agar golput. Kami punya bukti-buktinya jika di Sulteng gerakan itu ada. Makanya kami kerahkan 10 ribu anggota GP Ansor Sulteng untuk mencegah tindakan tersebut,” kata dia.
Ia menyebutkan beberapa daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga akan ada gerakan – gerakan untuk mempengaruhi, mendoktrinasi, dan mobilisasi para pemilih agar golput.
“Saya sebut saja daerahnya itu Kota Palu, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) dan Tolitoli. GP Ansor Sulteng akan melawan gerakan-gerakan yang ingin membuat para pemilih golput dan melaporkan mereka kepada pihak berwajib,” ucapnya.
Dia menjelaskan oknum-oknum tersebut berusaha memanfaatkan permasalahan sosial yang tengah terjadi di daerah tersebut untuk mempengaruhi para pemilih sehingga tidak menggunakan hak suaranya.
Namun dia tidak menjelaskan secara rinci metode sasaran utama dari gerakan-gerakan itu di tiga daerah tersebut.