Misi Perubahan Alkhairaat
Habib Alwi juga mengingatkan kembali tentang misi Alkhairaat yang dibawa oleh Guru Tua, yaitu untuk membawa perubahan bagi masyarakat. Ia mengajak Abnaul Khairaat untuk selalu membawa misi perubahan ini dalam kehidupan mereka.
“Nama Al-Khairat ini mencakup mereka yang tamat, yang tidak tamat, yang menghabi, yang cinta, pemerhati, dan sebagainya. Nama ini untuk semua Abna ul-Khairat. Tentunya pemberian nama tersebut bukan sebatas nama semata, namun disitu teriring doa, ya. Sekaligus spirit untuk Abna ul-Khairat yang diemban nama tersebut. Agar senantiasa bisa hadir selalu membawa misi perubahan,” jelas Habib Alwi.
“Misi perubahan yang senantiasa dibawa oleh Al-Khairat. Perubahan, perangan, masyarakat maupun peserta didik yang beragam. Dari yang tidak mengerti, jadi yang mengerti. Jadi yang pasif, menjadi produktif. Jadi yang sombong, dari yang sombong menjadi rendah hati. Artinya segala perilaku yang tak terpuji, berubah menjadi terpuji. Itulah misi besar yang diemban oleh Al-Khairat, misi perubahan,” jelasnya lagi.
Metode Dakwah Guru Tua
Habib Alwi juga menjelaskan tentang metode dakwah Guru Tua yang menggunakan nama “Fastabikul Khairaat”. Beliau mengatakan bahwa nama ini merupakan simbol dari misi Alkhairaat untuk selalu berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Serta lewat nama Al-Khairat, itu pula Guru Tuhan menjadikan rol, metode da’wa beliau. Dengan nama Fastabikul Khairat. Maksudnya, beliau ingin mengajak seluruh masyarakat, seluruh umat Islam, khususnya Abnaul Khairaat untuk Fastabikul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Itulah misi dakwah beliau,” terang Habib Alwi.
Haul ke-56 Guru Tua ini menjadi momen penting bagi Abnaul Khairaat untuk mengenang kembali perjuangan dan jasa Guru Tua dalam membangun dan mengembangkan Alkhairaat. Diharapkan semangat Guru Tua dapat terus menginspirasi Abnaul Khairaat untuk melanjutkan misi Alkhairaat dalam membawa perubahan dan kebaikan bagi masyarakat.***