Skema Inti Plasma Tambak Udang Tak Rugikan Pemilik Lahan

oleh -
oleh
Direktur Utama PT. Esaputlii Prakarsa Utama, Ahmad Bakti Baramuli memaparkan skema inti plasma kepada masyarakat Desa Meli Kabupaten Donggala, Senin 7 Maret 2022. Foto: Bob

PosRakyat – Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Pemerintah Kecamatan Balaesang bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Donggala menggelar kegiatan sosialisasi pembangunan tambak intensif udang vaname dengan skema inti plasma yang diprakarsai oleh PT. Esaputlii Prakarsa Utama di Desa Meli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Senin 7 Maret 2022.

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Balaesang, Darnawati, Direktur Utama PT. Esaputlii Prakarsa Utama, para aparat desa, serta puluhan masyarakat Desa Meli.

Pada kesempatan tersebut, pihak PT. Esaputlii Prakarsa Utama menayangkan video sejumlah lokasi tambak udang vaname yang sudah mereka garap dan berproduksi. Tujuannya adalah agar masyarakat mengetahui bagaimana investasi tambak udang vaname.

Skema inti plasma atau kerja sama antara investor dengan masyarakat pemilik lahan untuk kepentingan jangka panjang bagi masyarakat.

Kepala Desa Meli, Tanhar Hi. As’ad Yasan menyambut adanya sosialisasi ini, dimana masyarakat dapat mengetahui seperti apa pola inti plasma dari perusahaan.

“Memperkenalkan dan meminta dukungan masyarakat pembangunan budi daya udang vaname,” ujar Kades Tanhar.

Harapannya agar pembukaan dan pembangunan tersebut berjalan lancar, serta segera dilaksanakan pihak perusahaan.

Sementara, Camat Balaesang, Darnawati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan aparat desa, utamanya perusahaan.

“Semoga keluarga saya di Meli dapat menyambut baik program pembangunan tambak ini. Mari kita kerja sama. Itu harapan saya ke depannya,” ujar Camat Darnawati.

Ia mengajak masyarakat, agar kali ini untuk dapat merubah pola pemikiran dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan melalui pembangunan rambak udang vaname di Desa Meli.

Darnawati yakin bahwa perusahaan tidak akan merugikan masyarakat pemilik lokasi. Bila perlu, kalau ada masyarakat pemilik lahan yang tidak setuju, maka ia bersedia mengganti lahan tersebut dengan lahan dan pohon kelapa miliknya.

“Kalau ada yang mau saya pohon kelapa saya ditukar dengan lahan yang dibangun tambak udang. Saya siap biar lahannya kosong,” tandasnya.

Oleh sebab itu, Darnawati menyampaikan kepada masyarakat bahwa saat ini adalah kesempatan untuk bisa merubah nasip dan taraf hidup lebih baik lagi.