PosRakyat – Pengusaha lokal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengeluhkan banyaknya proyek nasional yang dikuasai pengusaha dari luar Sulteng dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Para pengusaha lokal ini mengaku sudah bertahun – tahun tidak mendapatkan proyek dari kementrian yang turun di Sulteng.
Catatan media ini, keterlibatan pengusaha lokal atau kontraktor lokal Sulteng hanya sebatas Subkon. Pun ketika pekerjaan itu selesai, pembayaran jasanya membutuhkan waktu lama. Bahkan ada yang sama sekali tidak mendapatkan hak-haknya.
Baca Juga: Kerukunan Keluarga Toraja Morowali Beri Dukungan untuk Rachmansyah-Harsono pada Pilkada 2024
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Stadion Kilongan untuk Sambut Kampanye Akbar Anwar-Reny di Luwuk
Pasca bencana 28 September 2018 silam, dimana ada triliunan anggaran yang digelontorkan negara untuk rehab rekon (RR) di Sulteng, namun hampir semua pengusaha lokal hanya menjadi penonton, karena dikuasai pengusaha luar.
Baik itu proyek jalan nasional, bendungan dan irigasi, maupun proyek daerah, pengusaha lokal selalu dipinggirkan dengan berbagai alasan, mulai dari ketidak mampuan financial sampai keterbatasan peralatan yang dipersyarakat dalam proses tender.
Mencermati hal tersebut, pasangan calon (Paslon) Gubernur Sulteng nomor urut 2 Anwar Hafid – Reny Lamadjido, mengaku berkomitmen akan mendorong dan memberdayakan pengusaha lokal.