Masyarakat Apresiasi Kinerja Pj Bupati Rachmansyah Ismail, PLN Tak Mendukung

oleh -
oleh
Warga dan Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail. FOTO : IST

PosRakyat – Sekitar 24 tahun warga Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda mengalami tidak menentunya jaringan listrik. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka masyarakat di dua kecamatan itu terpaksa menerima pemadaman listrik setiap hari. Bahkan hanya 12 jam listrik menyalah ketika itu.

Pasalnya selama 24 tahun aliran listrik di kecamatan Bumiraya yang membawahi 13 desa itu mati hidup. Karena masih terkontrol di PLN Kolonodale Morowali Utara.

Begitupun di kecamatan Wita Ponda yang terdapat 9 desa didalamnya. Sebab dua kecamatan di wilayah kabupaten Morowali itu jaringan listriknya berasal dari Kolonodale kabupaten Morowali Utara.

Namun berkat gerak cepat penjabat bupati Morowali Ir.H.A Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP masyarakat kecamatan Bumiraya dan Wita Ponda sudah dapat menikmati aliran listrik 24 jam perhari.

Witaponda dan Bumi Raya sudah bersinar dan terang, hal ini merupakan salah satu bentuk program yang digenjot oleh pemkab Morowali saat ini dibawah kepemimpinan PJ Bupati Morowali Ir. Rachmansyah Ismail.

Adalah kerja sama penambahan daya/tegangan jaringan listrik dan pemindahan jaringan dari Morut ke Morowali yakni Bumi Raya dan Wota Ponda telah terlaksana, bahkan saat ini telah dinikmati masyarakat Morowali khsusnya yang berada di 2 kecamatan itu.

Mendengar penambahan daya/tegangan listrik serta info Morowali bersinar masyarakat setempat sujud syukur karena berfikir tidak lagi terjadi pemadaman yang brutal.

“Masyarakat sangat mengapresiasi kinerja Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail, atas perhatian, gerak cepat memindahkan jaringan listrik dari Morut ke Morowali dan penambahan daya listrik, “kata kepala desa Ungkaiya H.Jufra menjawab media ini beberapa waktu lalu di desanya kecamatan Wita Ponda.

Menurutnya berjalanya waktu terlaksana penggunaan jaringan listrik yang berasal dari gardu listrik PLN Kolonodale ke PLN Morowali, sehingga masyarakat berterima kasih.

Hanya saja ternyata pemindahan jaringan itu pelayanan PLN belum stabil dan tidak maksimal, karena masih terjadi pemadaman listrik setiap hari sampai 3 kali.

“PLN janji tinggal janji bukanya stabil penerangan listrik malah semakin parah pemadaman tidak bisa terbendung hampir setiap hari. Oleh sebab itu kami berharap ada solusi segera dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Kata dia bahkan dalam satu hari sampai 3 kali mati lampu.

“Untuk itu melalui informasi publik ini kami berharap kepada pemerintah kabupaten ataupun yang menangani kelistrikan sesegera mungkin memperhatikan pemadaman yang terjadi di wilayah kami. Apalagi ini memasuki bulan ramadhan,” harapnya.

Menurutnya menyedihkan bila warga yang sedang beribadah tiba-tiba mati lampu. Tentunya bukan hal itu yang diinginkan.

“Olehnya kami sangat berharap agar pemadaman listrik segera tertangani oleh PLN,” Tandasnya

Ia menegaskan karena kegembiraan mendapat pemindahan jaringan listrik dengan harapan tidak ada lagi pemadaman, maka pemdes berinisiatif menyediakan 20 tiang listrik.

Ditempat terpisah kepala desa Emea kecamatan witaponda Moh Kasim SE, menyikapi permasalahan pemadaman listrik itu mengatakan sudah menjadi bahan perbincangan warga setiap harinya.

“Karena banyaknya komponen elektronik warga yang rusak, seperti saat ini katanya sambil menunjuk lampu terasnya coba lihat saat ini mati lampu lagi dalam sehari 3 kali terjadi pemadaman. Nah hal ini sama pula yang dirasakan warga yang berada di desa lain,”terangnya.

“Selaku kepala desa mewakili warga siap berkolaborasi dengan PLN mecari solusi agar pemadaman tidak terjadi lagi,”harapnya.

Sembari mengingatkan bahwa sejumlah 60 KK yang berada di desanya belum merasakan alat penerangan listrik.