PosRakyat – Puluhan titik badan jalan mengalami kerusakan berat di ruas jalan Trans Nasional tepatnya di kecamatan Wati Ponda sampai di kecamatan Bahodopi kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal ini menjadi perhatian masyarakat karena bisa membahayakan keselamatan berkendara.
Jalan yang menjadi tanggung jawab Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah 4 dibawa Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR, dinilai sudah sangat mengancam keselamatan para pengendara yang melintas di ruas jalan tersebut.
Baca Juga: Sentra Gakumdu Kabupaten Tolitoli di Nilai Lambat Tangani Dugaan Money Politik di Dondo
Baca Juga: Penyidik Kejati Sulteng Geledah Tiga Lokasi di Morowali Terkait Penjualan Lahan ke PT BTIIG
“Mestinya segera dibenahi oleh pihak yang berwewenang, bukan membiarkan kerusakannya makin parah. Ini kan sudah sangat berbahaya bagi keselamatan warga masyarakat yang melintas di ruas jalan itu,” kata Usman warga kecamatan Bumi Raya, dilansir dari deadlinenews.co belum lama ini.
Dia mengatakan, jalan Trans Sulawesi penting untuk dilakukan perbaikan setiap tahunya agar kerusakan itu semakin berkurang. Karena kalau dibiarkan kerusakan itu semakin bertambah parah seperti yang ada di kecamatan Wita Ponda dan kecamatan Bahodopi.
“Bila pengendara tidak berhati – hati maka rumah sakit menanti alias bisa mengalami kecelakaan,” katanya.
Kata dia, bila melihat kondisi wilayah Morowali saat ini yang merupakan kawasan industrial berkelas dunia di wilayah Asia, maka tidak semestinya ruas jalannya rusak separah ini.
“Namun yang terjadi saat ini sebaliknya jalan yang bertepatan di kawasan perusahan industri pertambangan malah rusak parah. Ini pekerjaan rumah (PR) buat pemerintah terhadap pihak perusahaan,” tegasnya.
Seperti halnya yang terlihat di desa Bahonsuai dimana pengendara mesti berhati – hati karena jalanya berlubang, becek dan licin.
“Semoga segera dilakukan perbaikan, sebab jalan ini difungsikan sebagai jalur umum penghubung antar provinsi,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Agus warga desa Topogaru, dimana jalan Trans Nasional yang berada di desa Topogaru kecamatan Bungku Barat sangat memprihatinkan, selain jalannya berlubang juga jembatannya tampak hanya dilapisi plat baja agar pengendara bisa melintasi jembatan tersebut.
Jalan yang berlubang dan berlumpur itu juga akibat imbas dari kendaraan berat milik perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Selaku warga Topogaru tentu hanya bisa berharap agar pemerintah segera melihat langsung kondisi jalan yang berada di wilayah kami khususnya di kecamatan Bungku Barat,” harapnya.
Menurut Agus, jalan trans yang menjadi lintasan utama kendaraan berat milik perusahaan di wilayah itu sekira 7 tahun lamanya belum juga diperbaiki oleh pihak BPJN Sulteng.