BWSS III Palu Perintahkan Bongkar Bangunan Bermasalah di Sungai Kawatuna

oleh -
oleh
Inspeksi proyek perbaikan sungai di wilayah Kota Palu oleh PMSC. Sebagian dibongkar dan segera dibangun kembali. Foto: IST

PosRakyat – Bangunan dinding penahan tanah di Sungai Kawatuna kota Palu yang diduga tak sesuai spek itu akhirnya dibongkar dan dibangun kembali.

Pembongkaran sebagian bangunan dinding penahan tanah di kawasan sungai Kawatuna tersebut setelah dilakukan inspeksi oleh project management and supervision consultant (PMSC).

Baca Juga: Reuni Akbar Fakultas Hukum Untad 2024 Dihadiri Ribuan Peserta, Terjauh dari Aceh dan Papua

Baca Juga: Strategi Politik di Balik Pilkada Serentak 2024: Antara Koalisi Nasional dan Dinamika Politik Lokal, Cudy Masih Diinginkan Masyarakat

Sebelumnya, pantauan media ini di lokasi pekerjaan belum lama ini, ditemukan tembok dinding penahan tanah sungai Kawatuna kota Palu dibeberapa titik sudah mengalami kerusakan. Sementara diketahui bangunan tersebut belum lama selesai dikerjakan. Beton bangunan itu terlihat berlubang dan tidak rata.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai 1 pada Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS. Palu – Lariang, WS. Parigi – Poso, WS. Kaluku – Karama Provinsi Sulteng, Hariadi, kepada PosRakyat.com hari ini, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi pekerjaan tersebut.

Menurut dia, proyek yang digarap PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) dengan budget Rp. 150. 997.000.000 itu tidak akan diakui progresnya sebelum dilakukan perbaikan kembali sesuai standar yang telah ditentukan.

“Sebagai informasi, di ruas ini baru akan diakui progresnya setelah diganti dengan cor yang baru,” kata Hariadi kepada media ini via WhatsApp, Minggu (12/5).

“Sudah kami follow up dengan hammer test untuk menentukan batas cutting di section itu, kemudian kami bongkar, dan akan segera diganti pengecoran baru dengan SOP yang sama,” jelasnya.

Sementara terkait mutu beton bangunan tersebut lanjut dia, sudah dilakukan pengecekan di laboratorium dan sudah sesuai standar yang ditetapkan.

“Untuk kubus beton di section itu sudah kami cek hasil labnya, dan masuk,” ungkap Hariadi.

Ia mengakui, sebagaimana hasil pengecekannya di lapangan beberapa hari lalu, pihak penyedia sepertinya tidak teliti dalam melaksanakan metode kerjanya.

Penggunaan meterial batu split pada bangunan tersebut kemungkinan terkontaminasi dengan bahan lain sehingga dapat berpengaruh pada kualitas beton.

“Hasil inspeksi kami penyedia tidak teliti waktu melaksanakan metode kerjanya, juga kebersihan material batu split yang digunakan kemungkinan kotor,” kata Hariadi.

Baca Juga: Pj Bupati Morowali Gerak Cepat Tangani Bencana Banjir di Bungku Timur, Warga Diminta Tetap Waspada

Baca Juga: Hari ini, Rusdy Mastura Kembalikan Berkas Pendaftaran Calon Gubernur ke DPW PBB Sulteng

Diberitakan sebelumnya, kualitas beton dinding penahan tanah dan sabo dam di wilayah sungai Kawatuna kota Palu dipertanyakan. Pasalnya, tembok bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan dibeberapa titik.