Diduga “Jatah” Orang Dekat Bupati, Proyek Pasar Bahodopi Dikerja Asal-Asalan?

oleh -
oleh
Pembangunan pasar moderen Bahodopi, Morowali. Foto: Tim

PosRakyat – Rencana pembangunan pasar moderen di bekas pasar rakyat Bahodopi telah dimulai, ratusan pekerja tampak telah memulai aktifiktasnya dilokasi pasar yang telah digusur. Pelaksanaan proyek itu diduga dikerjakan asal-asalan.

Saat ini, para pekerja proyek dipasar Bahodopi tengah memulai pekerjaan batu kosong dan pembuatan tiang cakar ayam (Plat Foud) serta perakitan besi untuk kepentingan tiang dan sloof beton.

Para pekerja yang berada di lokasi berasal dari warga sekitar serta tukang dan buruh asal Kendari, Sulawesi Selatan serta dari sekitar kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pantauan tim media ini, pekerjaan permulaan ini tampak minim pengawasan baik dari segi kualitas material maupun metode kerja. Parahnya lagi, tidak terlihat Direksi Kit dilokasi proyek serta personil manajerial. Padahal, keberadaan Direksi Kit dan personil manajerial sangat penting untuk pelaksanaan proses pekerjaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) proyek Pembangunan Pasar Bahodopi, Andi R.Hadi, mengatakan bahwa pelaksanaan proyek tersebut diawasi langsung oleh pemilik perusahaan dan manager proyek serta manager tehnik.

“Proyek itu diawasi langsung pemilik perusahaan dan tenaga manajerial, mereka mengawasi langsung dilapangan,” ungkapnya di kantor Dinas Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Morowali, Jumat lalu (25/07/2025).

Pembangunan pasar moderen Bahodopi, Morowali. Foto: Tim

Baca Juga: Harumkan Nama Daerah dan Institusi, Briptu Pangeran Wana Kapito Dipanggil Ikuti Pelatnas Takraw Jelang SEA Games 2025

Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Dukung Penuh Investasi Kawasan Industri Hijau PT IGIP di Kabupaten Morowali

Pekerjaan tersebut tidak seperti apa yang dikatakan PPK. Di lokasi itu hanya ada Direktur perusahaan tanpa didampingi Manager proyek dan manager tehnik sebagaimana terlampir dalam dokumen kontrak.

Untuk pekerjaan batu kosong pada proyek itu, tampak sesekali pekerja mempergunakan material bekas bongkaran untuk menyusun struktur pondasi bangunan pasar. Bahkan, dalam menyiapkan adonan material semen dan pasir untuk mengikat bebatuan juga tampak serampangan.