Inspektorat, ULP, Pokja, dan PPK Kompak Bungkam Soal Dugaan Rekayasa Tender Pasar Bahodopi di Kabupaten Morowali

oleh -
oleh
Proyek pasar Bahodopi di Kabupaten Morowali dalam proses pengerjaan. Foto: Tim

PosRakyat – Dugaan konspirasi dalam proses lelang tender pembangunan Pasar Bahodopi, Kabupaten Morowali, mencuat ke publik. Namun, seluruh pihak terkait, mulai dari Inspektorat, Unit Layanan Pengadaan (ULP), Pokja, hingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), memilih bungkam dan enggan memberikan klarifikasi.

Upaya konfirmasi redaksi kepada sejumlah pejabat, seperti Kepala Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Morowali, Sahlan, serta PPK Dinas Perindustrian dan Koperasi (Perindagkop), Andi S. Hadi, tak membuahkan hasil. Sahlan hanya memberikan jawaban normatif terkait pakta integritas yang telah ditandatangani pemenang tender.

“Fakta integritas sudah by sistem. Artinya, saat mengisi isian kualifikasi otomatis menjadi bagian dari dokumen kualifikasi penyedia. Konsekuensinya secara lugas termuat dalam dokumen tender (SDP),” tulis Sahlan yang akrab disapa Onga, melalui pesan singkat kepada tim media ini, Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Wapres Gibran Tinjau Korban Gempa di Poso

Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid Tegaskan Fokus Pengentasan Kemiskinan di Raker Pemprov – Pemkab Morowali

Sahlan kemudian meminta agar konfirmasi disampaikan secara resmi melalui surat tertulis. “Mohon kiranya untuk konfirmasi selanjutnya kami disurati supaya Pokja bisa menjawab secara resmi,” tambahnya.

Sementara itu, Andi S. Hadi, yang menjabat PPK pembangunan Pasar Bahodopi sekaligus Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perindagkop Morowali, tidak memberikan jawaban atas dugaan penggunaan data dan dukungan personel palsu dalam proyek bernilai APBD 2025 tersebut. Hal serupa juga ditunjukkan Kepala Dinas Perindagkop Morowali, Andi Kaharuddin, yang tidak merespons pertanyaan.

Inspektur Inspektorat Morowali, Apridin, juga tak menjawab pesan konfirmasi yang dikirimkan melalui WhatsApp, meski tanda centang dua terlihat aktif.

Di balik diamnya para pejabat, beredar isu adanya ajakan untuk tutup mulut terkait dugaan praktik curang dalam tender ULP.

“Acuhkan saja, cuek saja, nanti reda sendiri dan tenggelam isunya,” ujar sumber terpercaya kepada media ini.