Mutu Beton Rendah, Begini Kondisi Bahu Jalan Ruas Mepanga – Pasir Putih

oleh -
oleh
Tampak bahu jalan ruas Mepanga - Pasir Putih amblas.©Posrakyat.com

Palu, Posrakyat.com – Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang provinsi Sulawesi Tengah, Asbudianto menyebut rusaknya bahu jalan ruas Mepanga – Pasir Putih penghubung kabupaten Parigi Moutong dan kabupaten Toli-toli, Sulteng yang dikerjakan tahun 2017 lalu disebabkan oleh lalu lintas mobil bermuatan berat yang sering menginjak bahu jalan.

Kondisi tepi jalan tampak berluban
Kondisi tepi jalan ruas Mepanga – Pasir Putih tampak berlubang dan dipenuhi air. ©Posrakyat.com

“Bahu jalan yang ada di Pasir Putih, konstruksinya adalah beton non struktur (B nol), artinya bahu jalan tersebut direncanakan hanya untuk menutupi bahu agar tidak tergerus air akibat tinggi kemiringan lereng permukaan jalan. Dan beton tersebut, bukan untuk memikul beban lalu lintas. Namun kenyataannya lalu lintas berat seperti truk dan tronton sering menginjak bahu jalan tersebut,” kata Asbudianto beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, pekerjaan peningkatan jalan Mepanga – Pasir Putih tahun 2017 itu menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus ( DAK), dimana anggaran tersebut sangat kecil dibanding Anggaran Pendapatan Belanja Negara( APBN ) yang besar.

“Beda dengan yang dikerjakan oleh APBN anggaran disana besar, sehingga kadang malah bahu diberi tulangan dan beton mutu tinggi, sementara kasian jalan – jalan provinsi dan kabupaten kalau tdk ada dana DAK sulit sekali untuk bisa ditingkatkan,” katanya.

Sementara pemerhati pembangunan Jalan, Dadang mengatakan, proyek yang dikerjakan oleh PT. Wahana Cipta Lestari dengan anggaran Rp. 19.760.334.000, harusnya mempertimbangkan kemungkinan – kemungkinan yang akan terjadi di lapangan jika menggunakan mutu rendah. Karena dimana-mana jalan provinsi itu padat lalulintas sehingga tidak ada jaminan mobil tidak menginjak bahu jalan.

“Masa perencanaan begitu, yang namanya bahu jalan itu berfungsi sebagai ruang buat kendaran ketika kendaraan lagi padat, saat berpapasan dengan kendaraan lain, disitulah terkadang kendaraan harus menepi menggunakan bahu jalan agar tidak terjadi tabrakan. Selain itu juga, ketika ada kendaraan yang rusak otomatis kan harus menepi. Jadi kalau alasannya pihak dinas mengatakan fungsi bahu jalan bukan untuk memikul beban kendaraan, itu sangat keliru,” ujar Dadang pada media ini, Jum’at, 10 Mei 2019.

Lanjut Dadang, jika melihat kondisi bahu jalan di Mepanga – Pasir Putih saat ini terlihat sudah retak – retak, sebagian sudah terkelupas dan beberapa titik amblas tampak tidak ada perbaikan.