Jakarta, Posrakyat.com— Hasil Riset mengenai Pendidikan Pancasila di Sekolah Menengah Atas memperlihatkan bahwa 70 persen siswa tidak memahami Pancasila.
Maka guru harus kreatif dalam menyusun dan menggunakan bahan ajar.
Demikian diungkapkan Direktur Standardisasi Materi dan Metode Aparatur Negara BPIP, Aris Heru Utomo, di hadapan para guru peserta Sosialisasi dan Bedah Asesmen Kompetensi Minimum yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta, baru-baru ini.
Dia mengatakan, dalam menyusun bahan ajar, guru mesti memahami bahwa sesuai Peta Jalan Pendidikan Indonesia (PJPI) 2020-2035.
“Arah dari peta jalan pendidikan Indonesia adalah untuk membangun Pelajar Pancasila yang memiliki profil beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri,” ungkapnya lagi dilansir iNews.
Kata dia, sejalan dengan berlangsungnya Revolusi Industri keempat yang memunculkan perubahan peradaban masyarakat, maka para guru tidak dapat berdiam diri.
“Para guru mesti senantasi beradaptasi dengan perkembangan guna memastikan tujuan pendidikan Indonesia tercapai,” jelasnya.