Pasangkayu, Posrakyat.com – Wakil Bupati Pasangkayu, HM Saal tersinggung terkait dugaan pernyataan Sekretaris Daerah Pasangkayu, Firman mengenai kunjungannya ke asrama mahasiswa Pasangkayu, di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Mestinya seperti itu (kunjungan) dirilis humas, jangan yang lain. Maksudnya pak Sekda, apa ini. Dia fikir mungkin saya mau bawa ke politik,” Hal itu disampaikan HM Saal, mengutip dugaan pernyataan Firman dengan nada bertanya kepada media, Rabu, 4 Maret 2020 melalui telpon.
Ia melanjutkan, pernyataan itu, menurut HM Saal, disampaikan kepada dirinya melalui Kabag Humas Dan Protokoler Setda Pasangkayu, Tanwir Miliansyah atas suruhan Firman.
Wakil Bupati Pasangkayu itu menambahkan, ia sudah berusaha menghubungi Firman melalui sambungan telpon untuk verifikasi, namun yang bersangkutan tidak menjawab.
“Saya mau sampaikan ke dia (Firman_red), jika memang saya tidak lagi difungsikan sebagai wakil bupati, ajukan saja ke Kemendagri untuk diproses bahwa saya (Wakil Bupati) sudah tidak dipakai,” tambah HM Saal kesal.
Iapun meminta Firman, untuk mengklarifikasi pernyataan itu. Sebab, kata dia, tidak ada pelanggaran yang dilakukan saat ia berkunjung ke asrama mahasiswa Pasangkayu di Makassar beberapa waktu lalu.
Saat dikonfirmasi soal ini, Sekda Pasangkayu, Firman mengklarifikasi soal pernyataannya. Ia menjelaskan, yang dia persoalkan bukan soal berita kunjungan ke asrama mahasiswa di Makassar, melainkan soal foto.
“Ini salah faham, yang saya persoalkan itu, foto saya bersama dia (HM Saal_red) saat Musrembang di Bambaira yang diposting di medsos oleh akun RelawanHMS,” jelas Firman, di kediaman pribadinya, Pasangkayu, 4 Maret 2020.
Sebelumnya, akun facebook RelawanHMS, sempat memposting sejumlah foto Wakil Bupati Pasangakayu, Ketua DPRD Pasangkayu, Sekda Pasangkayu dan pejabat lainnya pada giat musrembang di Bambaira, kabupaten Pasangkayu, Selala, 3 Maret 2020.
Namun, saat dicek di akun tersebut, Firman di foto itu sudah dikroping (dihilangkan). Namun, Firman sudah sudah men-screenshot (tangkap layar) sebagai bukti.
Pada kalimat postingan berisi foto tersebut, menurut Firman dipolitisasi, karena ada ajakan dalam hastag (tanda pagar).