Hari Bhakti Adhyaksa ke 64, Kajari Tolitoli Paparkan Capaian Kinerja

oleh -
oleh

PosRakyat – Dalam rangka peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke- 64, tepatnya 22 Juli 2024, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tolitoli, Albertinus P, Napitupulu, SH.,MH, menyampaikan capaian kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) selama periode Januari hingga Juli 2024.

Kajari menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan ke depan, Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin, telah mendorong proses penegakan
hukum modern dengan menekankan 4 syarat utama, yakni institusi yang andal dan agile, memiliki kewenangan penuh atas penanganan suatu perkara dan dapat beradaptasi dengan cepat, tepat, dan bermanfaat sesuai kebutuhan hukum masyarakat.

Baca Juga: Meski Diguyur Hujan, Deklarasi BERANI di Sausu Tetap Meriah

Baca Juga: Malam Ini, Penyanyi Siti Badriah Meriahkan Deklarasi Pasangan Anwar-Reny di Sausu, Parimo

Kemudian, SDM yang profesional dan berintegritas, serta menjadi solusi terhadap berbagai persoalan hukum dan mampu menjaga marwah institusi, sarana dan prasarana yang memadai, memiliki sarana digitalisasi yang memudahkan proses pembuktian dan menjamin kesejahteraan aparaturnya.

Lanjut, serta akses informasi yang mudah dan transparan, memberikan informasi yang cepat, transparan, dan bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan penegakan hukum.

Sementara, untuk capaian kinerja Kejari Tolitoli dan kinerja Kejaksaan Cabang Negeri (Kacabjari), Bidang Intelijen
diluar dari kegiatan wajib Bidang Intelijen telah berhasil menggabungkan dua program strategis yaitu, “Jaksa Menyapa” dan “Focus Group Discussion (FGD),” untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
masyarakat, khususnya terkait seragam sekolah.

“Program Jaksa Menyapa yang diluncurkan oleh Kejari Tolitoli bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan mendengar langsung aspirasi serta keluhan mereka. Program ini, kami dapat secara langsung mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” kata Albertinus Napitupulu.

Kemudian, menanggapi isu yang viral di media sosial mengenai
siswa yang tidak mampu melanjutkan pendidikan akibat mahalnya seragam sekolah, Bidang Intelijen Kejari Tolitoli segera mengadakan FGD.

FGD ini diinisiasi untuk mencari solusi konkret agar semua siswa
dapat mengakses pendidikan tanpa terkendala biaya seragam. Diskusi tersebut dihadiri oleh Kajari Tolitoli
Albertinus Napitupulu.

“Hasil dari FGD ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting untuk meringankan beban biaya seragam bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Kegiatan Tracking Aset,” beber Kajari.