Oleh : Arham Bustaman
Sepertinya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan digelar tahun 2020 yang akan datang semakin hangat dibicarakan dan menjadi topik top, baik di tingkat elit politik maupun pada level masyarakat bawah.
Mengerucut tiga nama yang diprediksi akan bertarung, yakni Yaumil Ambo Jiwa, HM. Saal dan Abdullah Rasyid. Ketiga nama tersebut cukup santer terdengar di warung kopi atau di perkumpulan warga, bahkan paling seru di media sosial.
Sedianya ketiga nama itu digadang akan masuk meramaikan perebutan kursi satu pada pilkada yang dianggap paling menyita perhatian bagi sebagian orang ini.
Meski tidak muda lagi, ketiga tokoh tersebut masing-masing dinilai mempunyai kapasitas dan potensi mumpuni serta instrumen politik lainnya untuk menjadi bupati.
Sebut saja Yaumil sang inisiator pembentukan kabupaten Pasangkayu. Saudara kandung dari Bupati Pasangkayu Agus Ambo Jiwa ini berhasil duduk di deretan kursi unsur pimpinan DPRD Pasangkayu selama empat periode secara beruntun.
Tentu bukan cuma itu, sebab ia juga berhasil menggawangi partai Golkar menjadi kampiun dua periode pertama berturut-turut pada pemilu 2004 dan 2009.
Walau ia tidak mampu mempertahankan posisinya, pasalnya partai Golkar hanya bisa mencapai urutan kedua. Pada pemilu 2014 ia digeser oleh PDI Perjuangan dan selanjutnya pada pemilu serentak 2019 ia dikalahkan Hanura.
Meski begitu, sebagai putra daerah, mantan kepala desa Sarudu ini dianggap masih potensial bertarung untuk mendapatkan simpati warga pada pilkada nanti.
Selanjutnya ada HM. Saal, tokoh Mandar yang cukup berpengaruh. Selain masih menjabat wakil bupati Pasangkayu untuk kedua kalinya, pada Pemilu 2019, April lalu, partai Hanura yang ia pimpin berhasil mengungguli partai-partai lain.
Tak tanggung, Hanura menoreh sejarah baru mandapatkan enam kursi, sehingga dipandang pantas menjadi modal bagi Saal yang sudah memproklamirkan diri masuk meramaikan ring politik akbar pilkada serentak yang dihelat tahun depan.