Setahun Rusdy Mastura – Ma’mun Amir Melayani Masyarakat Dengan Hati

oleh -
oleh
Foto: Ist

PosRakyat – Esok, 16 Juni 2022 genap setahun Gubernur Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Ma’mun Amir dilantik Presiden RI Joko Widodo di istana. Hanya keluarga dekat dapat melihat prosesi pelantikan akibat masa pandemi.

Kala jabat tangan, Presiden Jokowi menyelipkan sebuah pesan yang hingga kini diingat gubernur, ‘’Pak Rus tangani pandemi ya. Selamat,’’ tutur gubernur menirukan ucapan pak Jokowi.

Gerak cepat dilakukan duet dua tokoh Sulteng sepulang dilantik di Jakarta. Mengumpulkan birokrasi dan meminta refokusing anggaran APBD untuk penanganan Covid 19 dan dukungan anggaran percepatan penanganan rehabilitasi pasca bencana alam 28 September 2018 lalu.

‘’Ada alokasi anggaran silva di APBD saya perintahkan saat itu segera berikan dengan proporsional ke percepatan penanganan pengungsi dan rehabilitasi. Dukung pemulihan Poso kepada aparat dan pusatkan perhatian ke penanganan pandemi. Perintah saya jelas !,’’ ujar gubernur di rumah jabatan kepada media.

Berapa plafon ke percepatan penanganan bencana? Untuk Kota Palu sebesar Rp37 miliar. Rp10 miliar untuk pembebasan lahan di Petobo dan Rp27 miliar untuk pembebasan lahan di sekitar lingkar pembangunan Jembatan IV yang baru akan dibangun oleh JICA.

Sedangkan untuk Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi sebesar Rp12, 150 miliar, Kabupaten Sigi Rp6 miliar, untuk penanganan SPAM Rp2,6 M dan untuk pematangan pahan oleh Dinas Bina Marga Rp3,5 miliar. ‘’Itu gerak cepat pertama kami dengan Pak Wagub lakukan. Kemanusiaan di atas kepemimpinan itu literasi mengajarkan,’’ kata Cudy, sapaan akrab gubernur yang mengaku memiliki koleksi buku 3 ribuan di perpustakaan mininya.

Langkah kedua; dirinya berkoordinasi dengan pimpinan TNI dan Polri di Sulteng terkait penanganan pasca konflik kemanusiaan Poso. ‘’Pemprov langsung memberikan atensi. Harus ada dukungan daerah. Kita mendukung Pak Danrem dan Pak Kapolda. Kita atensi. Tidak maju kalau masih ada image kurang stabil di daerah. Investasi pikir panjang,’’ celetuknya tanpa menyebut berapa besar atensi Pemprov ke TNI/Polri.

Kata gubernur, Sulteng mesti keluar dan menjemput perubahan. Disrupsi tehnologi sudah di depan jari – jari. Di satu sisi APBD kita tak mendukung. ‘’Saya tak malu minta dukungan Kemeninfo. Maka ada Smart Village. Langsung direspon. Sekarang dari 1.842 desa di Sulteng sudah terjangkau tehnologi internet 942 desa. Sisa 850 desa akan disegerakan tahun depan. Kalau desa sudah terjangkau internet maka BumDes akan mudah akses informasi perkembangan usaha dan ekonomi yang tepat dilakukan. Warga desa akan smart,’’ jelasnya.

Bantuan Tunai setiap kepala keluarga sebesar Satu juta rupiah. Wujud tunai Pemprov mengakselerasi tajam ke penanganan kemiskinan ekstrem. Diakui Cudy, bantuan tunai yang disiapkan tahap awal menjelang lebaran idul fitri baru untuk 10 ribu warga miskin yang selama ini belum tersentuh bantuan dari pusat. Dan direncanakan Desember 2022 kembali akan digelontorkan Rp19 miliar untuk 19 ribu warga miskin di Sulteng.

Tak sampai disitu. Gubernur menyadari beban berat usai dilantik sangat komplek. Semua prioritas. Di depan masih 13 % orang miskin di Sulteng. Di samping kanan pandemi korona. Samping kiri belum tuntas sepenuhnya Poso. Melihat ke belakang kemampuan keuangan daerah hanya Rp4 triliun setahun. Pendapatan asli daerah tak sampai satu triliun rupiah. ‘’Terus terang beban sangat berat. Saya sudah berjanji depan Allah SWT saat dilantik. Saya sudah berjanji depan rakyat ketika kampanye. Harus out off the book. Tidak bisa duduk dan menunggu uang jatuh dari pusat. Itu bukan gerak cepat. Saya jalanlah ke semua kantor kantot menteri. Saya katakan Sulteng kaya SDA kalian mau apa? Rakyat saya harus sejahtera,’’ tutur Cudy dengan bibir bergetar menahan emosinya.