Wow, 6 Negara Ini Gunakan Bahasa Jawa sebagai Bahasa Sehari-hari!

oleh -
oleh
Negara Kaledonia Baru. Foto: Google Maps

Posrakyat.com – Ketika kita menyebut bahasa Jawa maka akan langsung terbayang dengan Indonesia. Hal ini dikarenakan bahasa Jawa memang banyak digunakan di Indonesia, khususnya suku Jawa, bahkan di beberapa daerah pengucapan bahasa Jawa pun banyak ragamnya. Misal saja untuk pengucapan kata “makan” saja ada “mangan, madang, dahar.”

Tapi apakah kamu tahu bahwa bahasa Jawa ternyata tidak hanya digunakan di Indonesia?. Ternyata ada beberapa negara di dunia yang menggunakan bahasa ini juga.

Berikut adalah 6 negara yang menggunakan bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa kesehariannya:

1 Malaysia

Warga suku Jawa di Malaysia menempati jumlah yang sangat signifikan. Bahkan, di negara bagian Selangor dan Johor, warga suku Jawa berjumlah hampir 20% dari total populasi. Masyarakat Jawa di Malaysia saat ini merupakan generasi ke empat atau lebih. Beberapa wilayah di Johor bahkan bernama Parit Jawa, di mana suasana bahasa Jawa di sana sangat kental. Beberapa warga Melayu etnis Jawa juga menduduki posisi strategis di negeri kerajaan ini, mulai dari birokrat hingga para menteri.

Ikon negara Malaysia menara kembar Petronas atau Twin Tower. Foto: Istimewa

2 Singapura

Negara ini dulunya merupakan salah satu bagian Malaysia, yang kemudian memisahkan diri pada tahun 1963. Sejumlah orang Jawa didatangkan ke Singapura sejak 1825. Seperti halnya di Malaysia, kedatangan orang jawa ke Singapora diperkirakan bersamaan dengan kedatangan mereka ke Malaysia. Kampong Jawa, di tepi sungai Rochor, adalah tempat pemukiman pertama orang Jawa di Singapura. Selain Kampong Jawa, Kallang Airport Estate dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa juga. Di Kallang, mereka hidup berdampingan dengan orang Melayu dan Cina.

Ikon negara Singapura, patung Mirlion atau patung Singa. Foto: Istimewa

3 Suriname

Suriname merupakan sebuah Negara Republik yang terletak di Benua Amerika, lebih tepatnya di bagian Timur Laut Amerika Selatan. Pada mulanya, Suriname memiliki nama Guyana Belanda karena merupakan negara bekas jajahan Belanda. Namun pada 25 November 1975, negara ini memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda berganti nama menjadi Suriname. Banyaknya orang Indonesia, terutama orang Jawa menjadikan mayoritas warga di Suriname adalah orang Jawa. Hingga saat ini bahasa Jawa masih dipergunakan, Namun yang menjadi bahasa nasional di Suriname bukanlah bahasa Jawa, melainkan bahasa Belanda.

Kehidupan warga Surename dengan mayoritas penduduk dan bahasa nasionalnya Jawa. Foto: Istimewa