Begini Kondisi Jalan Nasional Ruas Tompe – Surumana Satker PJN Wilayah II Sulteng, Banyak Jalan Berlubang dan Ambles!

oleh -
oleh
Tampak jalan berlubang di ruas Tompe – Pantoloan tepatnya di desa Enu. FOTO: ZF/Posrakyat.com

PosRakyat – Kerusakan jalan nasional di berbagai titik pada ruas Tompe – Surumana Sulawesi Tengah  mengancam keselamatan pengendara. Banyak jalan yang berlubang, ambles, bergelombang, dan terendam air saat hujan, bahkan beberapa jembatan tampak mengalami kerusakan yang belum ditangani dengan maksimal.

Hal ini oleh masyarakat dapat menyulitkan perjalanan dan meningkatkan resiko kecelakaan. Meski anggaran pemeliharaan telah digelontorkan, perbaikan yang belum meratah serta kualitas pekerjaan yang diragukan membuat jalan vital ini membebani pengendara dan ekonomi negara.

Baca Juga: Mahmud Ibrahim Nyatakan Dukungan untuk Anwar Hafid-Reny Lamadjido di Pilgub Sulteng 2024

Baca Juga: Jurus Jenderal Agusto di Debat Pilgub Sulteng: Anwar Diminta Fokus dengan Perempuan, Ali Terkesan Emosional Tanggapi Soal Teroris

Jembatan jalan nasional di desa Batusuya, Sindue, Donggala tampak aspalnya rusak dan digenangi air. FOTO: ZF/PosRakyat.com
Sejumlah titik di jalan nasional ruas Tompe – Pantoloan tampak berlubang dan ambles, serta longsoran di lereng gunung desa Enu, Donggala. FOTO: ZF/Posrakyat.com
Tampak kerusakan pada pondasi oprit Jembatan Loro desa Alindau, Kecamatan Sinue Tobata, Donggala. FOTO: ZF/Posrakyat.com

Diketahui, ruas jalan Tompe – Pantoloan – Tawaeli – Watusampu – Ampera – Surumana adalah tanggungjawab PPK 2.4  Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Sulawesi Tengah. Di tahun ini, anggaran yang dikucurkan negara untuk preservasi jalan tersebut sebesar Rp18,05 miliar dengan panjang penanganan 163,29 kilometer. Proyek ini digarap oleh kontraktor pelaksana PT. Viola Cipta Mahakarya, beralamat di Jalan T. Falhruddin nomor 6, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.

Pantauan posrakyat.com belum lama ini, tampak di sejumlah titik ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan pada badan jalan dan jembatan. Jalan yang menghubungkan antara kota Palu dan kabupaten Donggala ini kemudian menimbulkan pertanyaan publik terkait kualitas penanganan ruas jalan yang telah menghabiskan puluhan miliar uang negara itu.

Kerusakan Jalan dan Jembatan Disebabkan Banyak Faktor

Pemerhati konstruksi di kota Palu, Gun, Selasa, (19/11) mengatakan, kerusakan badan jalan dan jembatan tersebut dimungkinkan banyak faktor baik itu alami atau buatan.

Diantara penyebab utama kerusakan infrastruktur jalan menurut dia, yakni buruknya kualitas pembangunan tersebut. Banyak jalan yang dibangun dengan material yang tidak berkualitas atau teknik konstruksi yang tidak sesuai standar.

“Ini bisa menyebabkan jalan cepat rusak, berlubang atau ambles, apa lagi disaat volume kendaraan yang melintasi jalan itu sangat tinggi,” ujarnya.

Selain itu kata dia, kualitas drainase yang buruk; drainase yang tidak berfungsi dengan baik bisa menyebabkan tergenangnya air di permukaan jalan. Genangan air yang lama lanjutnya, dapat merusak lapisan bawah jalan dan membuat permukaan jalan cepat berlubang dan jaga ambles.