Dugaan “Menggunakan” Air Laut Penyebab Tanggul Jalan Salule Ambruk

oleh -
Kondisi Tanggul Jalan Hancur Sebab Dugaan Menggunakan Air Laut

“Tanggul Jalan Di Salule Ambruk Tak Lama Usai Dikunjungi Komisi III DPRD Sulbar”

Pasangkayu, Posrakyat.com – Salah satu titik proyek peningkatan kapasitas dan struktur jalan trans Sulawesi di Salule, desa Pangiang, kecamatan Bambalamotu, Pasangkayu, Sulawesi Barat ambruk karena hantaman ombak.

Hal itu tidak terlepas dari dugaan buruknya mutu proyek tersebut. Sebab, sebagian warga di sana menyaksikan jika campuran proyek ini menggunakan air laut.

Tiga pekan lalu, 9 Maret 2020, rombongan Komisi III dan wakil ketua DPRD Sulawesi Barat sempat berkunjung ke sana. Oleh warga, disampaikan bahwa campuran tanggul jalan tersebut menggunakan air laut.

Proyek ini dimulai dari Kayu Maloa, Pangiang, Salule, Pelabuhan Tanasa (kecamatan Bambalamotu) hingga Ako, Muara Baloli, Bundaran Smart Pasangkayu (kecamatan Pasangkayu).

Selesai dibangun sudah lebih setahun, proyek ini senilai Rp.23.333.065.000 bersumber dari DAK-ABPD Pasangkayu tahun 2018 dengan masa kerja 221 hari kalender terhitung sejak 25 Mei hingga 31 Desember 2018.

Sesuai momor kontrak : 600/258/KONT-FISIK/PPK-BM/V/2018/PUPR, proyek ini dikerjakan PT. Aphasko Utamajaya (anak perusahaan PT. Passokorang) dengan konsultan pengawas CV. Karya Mutiara.

Menurut kesaksian mantan kepala desa Pangaiang, Haris kepada media, ia sempat menyampaikan teguran keras kepada pekerja saat proses pengerjaan.