Posrakyat.com – Ketegangan antara Iran dan Amerika semakin memanas setelah Iran meluncurkan serangan balasannya melalui puluhan rudal di markas militer Amerika di Ain Al-Assad, Irak. Penyerangan yang diklaim merupakan serangan balasan atas yang telah dilakukan AS ini mengakibatkan pesawat Boeing 737 jatuh dan mengakibatkan seluruh penumpang tewas.
Dilansir dari AFP, pesawat Ukraine International Airlines yang menampung 167 penumpang jatuh belum lama setelah lepas landas pada Rabu (8/1). Sepuluh ambulans dikerahkan setelah kejadian na’as tersebut.
“Sulit kemungkinan bahwa penumpang dalam penerbangan PS-752 masih hidup,” kata kepala Bulan Sabit Merah Iran kepada kantor berita ISNA.
Ketegangan yang semakin memanas tersebut membuat Indonesia mengambil tindakan atas keselamatan WNI di Iran dan Irak. Dilihat dari data Kementrian Luar Negeri Indonesia, ada sekitar 850 WNI di Irak dan 474 WNI di Iran.
Dalam pidatonya di Kompleks Istana Presiden hari Kamis (9/1), Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah melakukan persiapan yang matang terkait pengevakuasian WNI di Irak dan Iran ini.
“Contigency plan sudah selesai dengan semua backupnya sudah disiapkan. Sebagai antisipasi hotline semua sudah ada di rilisnya Kemendagri. Jadi kita juga memberikan imbauan kepada WNI jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan jangan sungkan-sungkan menghubungi hotline yang ada di Kemenlu,” ucap Retno.