Hal itu dikatakannya tidak lepas dari keterlibatan dirinya dalam berorganisasi selama di Forhati, yang membuatnya terdorong menjadi perempuan yang mandiri dan memiliki tekad untuk melakukan perubahan dan mendorongnya terjun ke dunia politik saat ini.
“Saya tidak akan berdiri sebagai wakil wali kota saat ini jika bukan karena Forhati. Jadi saya berpesan bagi semua perempuan yang ada dalam ruangan ini untuk jangan takut menjadi legislatif atau terjun ke dunia politik. Di Forhati kita jadi perempuan mandiri dan jadi perempuan yang tangguh,” tuturnya.
Selain itu, Ketua Panitia Munas Forhati Rizki Wahyuni mengungkapkan bahwa dipilihnya Kota Palu sebagai pelaksanaan Munas Forhati bertujuan untuk memberikan penguatan bagi perempuan untuk bangkit dan membangun peradaban manusia lebih baik.
“Kenapa kita memilih Palu sebagai tempat Munas, karena kita perlu memberikan penguatan bagi perempuan-perempuan di Palu untuk bangkit. Karena perempuan adalah pendidik utama manusia dan perempuan adalah ibu dari peradaban,” jelasnya.
Menurut hal tersebut merupakan komitmen dari Forhati juga KAHMI untuk membangun peradaban di Indonesia menjadi lebih baik. Adapun jumlah peserta yang mengikuti Munas sebanyak 339 peserta majelis wilayah (MW) dan majelis daerah (MD) dari seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan itu, hadir pula Koordinator Presidium MN Forhati Nasional Hanifa Husen, Ketua MD Forhati Sulteng Rostiati Rahmatu. Hadir pula tokoh-tokoh KAHMI Ketua Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tandjung, Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan Ketua Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulawesi Tengah (Sulteng) Mulhanan Tombolotutu. Munas ke V Forhati merupakan rangkaian dari Munas ke XI KAHMI yang berlangsung, 24-27 November 2022.***