Donggala, Posrakyat.com – Sebanyak 40 guru SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) se-Kota Palu melakukan lawatan sejarah ke sejumlah situs peninggalan kolonial di kota tua Donggala, belum lama ini. Mereka tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kota Palu mengunjungi situs-situs yang bernilai sejarah peninggalan pemerintah Belanda yang ada di kota Donggala. Dalam kunjungan itu MGMP Kota Palu diketuai Djais dan Sekretaris Refiady dengan ketua panitia Hj. Anilawa.
Situs sejarah yang dikunjungi yaitu kawasan Coprafonds atau PKKD (Pusat Koperasi Kopra Daerah). tempatnya berada di Kelurahan Tanjung Batu yang dikenal memiliki pelabuhan kopra zaman Hindia Belanda.
Kunjungan lain berada di bekas Aduma Niaga salah satu gedung bekas BUMN yang dinasionalisasi pemerintah Indonesia dari tangan Belanda yang dulu namanya Borsumij. Gedung yang berada di dekat pelabuhan ini pada saat gempa bumi dan tsunami setahun lalu telah roboh dari lantai tiga hingga ke lantai dasar. Begitu pula gudang penyimpanan barang yang berada di bagian belakang roboh hingga atapnya berhamburan. “Meskipun sudah roboh kami tetap mengunjungi dalam kegiatan lawatan sejarah ini, karena ini merupakan bukti sejarah yang memiliki nilai yang cukup penting dari warisan yang ada di Donggala,” jelas Idrus Rore salah satu sejarawan dari UNTAD dalam rombongan tersebut.