Palu, Posrakyat.com – Tim Search And Rescue (SAR) gabungan menghentikan pencarian 4 korban tenggelamnya kapal cepat Fajar 180 PK yang terjadi pada Senin 2 November 2020 di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulteng.
“Operasi SAR hari ketujuh belum membuahkan hasil. Sesuai standar iperasional prosedur (SOP) pelaksanaan kegiatan SAR hari ini, diusulkan ditutup dan dilanjutkan pemantauan,” ujar Kepala Basarnas Palu Andrias Hendrik Johannes, di Palu, Minggu (8/11/2020).
Ia menjelaskan Tim SAR gabungan telah berupaya dengan semaksimal mungkin melaksanakan tugas pencarian di lapangan, namun upaya yang dilakukan itu nihil.
Bahkan Tim SAR juga membawa sejumlah anggota keluarga korban ikut dalam operasi tersebut, sejak kegiatan pencarian dilakukan enam hari yang lalu.
“Tim kami sudah berusaha semaksimal mungkin, mereka didukung dengan sejumlah armada dan peralatan, namun keempat korban belum ditemukan keberadaannya,” ucap Andrias.
Dia memaparkan pada operasi hari ketujuh ini tim SAR membagi dua regu guna memudahkan kegiatan pencarian, yakni regu pertama menggunakan kapal KN SAR Bhisma milik Basarnas Palu menyisir perairan Pulau Sonit dan Pulau Kasuari atau di sekitar kecelakaan pelayaran terjadi.
Kemudian regu kedua menggunakan perahu karet milik Pos SAR Luwuk, perahu karet Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai Laut dan perahu karet milik Polairud Polda Sulteng menyisir pesisir pantai Pulau Sonit dan Pulau Kasuari.
“Hasil operasi ini masih nihil, dan ditutup setelah tim bersama keluarga korban dan unsur pemerintah setempat bersepakat menghentikan pencarian,” ujar Andrias.
Setelah bersepakat, kata dia, personel yang terlibat dalam kegiatan operasi SAR dikembalikan ke masing-masing satuan dan kapal KN SAR Bhisma yang berlabuh di Dermaga Banggai Laut, kini kembali ke Pelabuhan Lalong Luwuk, Kabupaten Banggai dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih enam jam.