PosRakyat – Masih teringat dalam benak warga Sulawesi Tengah bencana gempa magnitudo 7.4, tsunami dan likuefaksi (pembuburan tanah) memporak-porandakan wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala (Pasigala) tepat lima tahun lalu atau 28 September 2018.
Berdasarkan data Pusat Data Informasi Bencana (Pusdatina) dan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 360/006/BPBD-G.ST/2019 bencana Pasigala 28 November 2018 itu menelan 4.340 jiwa korban meninggal dan hilang.
Kemudian, terdapat 40.085 bangunan rumah rusak ringan, 26.122 rusak sedang, 29.771 rusak berat, dan 4.050 rumah yang dinyatakan hilang akibat gempa bumi, tsunami dan likuefaksi.
Baca Juga: ATR/BPN Morowali Utara Didemo Ratusan Masyarakat Terkait PT ANA, Berikut Tuntutannya
Baca Juga: Hendry Ch Bangun Terpilih Ketum PWI Pusat Periode 2023 – 2028
Kondisi warga penyintas gempa kini mulai berangsur-angsur pulih. Pada acara doa bersama memperingati 5 tahun tragedi Pasigala yang diinisiasi kelompok relawan Srikandi Ganjar, sejumlah warga menyampaikan harapannya untuk Sulawesi Tengah.
Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (28/9/23). Salah satu penyintas yang menyampaikan hal tersebut adalah Ani warga Desa Tondo.
“Harapan kami supaya bencana tidak terulang kembali lagi kita berdoa bersama di masjid kita baca doa yasin apa segala doa di situ supaya kita minta kan dengan Allah agar bencana tidak terulang,” jelas Ani usai mengikuti kegiatan Srikandi Ganjar.
Baca Juga: Rahmansyah Ismail Dipastikan Dilantik PJ Bupati Morowali 26 September 2023