APH Diminta Usut Dugaan Penyimpangan Pembangunan Jembatan Akses Utama Huntap Tondo – Talise, Ini Faktanya

oleh -
oleh
Tampak lantai jembatan Tondo I retak. Foto: ZF/PosRakyat.com

PosRakyat – Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan akses utama Hunian Tetap (Huntap) Tondo – Talise dengan anggaran Rp88,3 miliar nampaknya terus mendapat sorotan dari masyarakat. Pasalnya, pada beberapa item proyek tersebut diduga dikerjakan tak sesuai spek.

“Proyek dengan anggaran puluhan miliar ini hasilnya sangat mengecewakan masyarakat. Coba di cek, temboknya banyak tambalan, dan sebagian lagi ada yang sudah retak. Kami menduga ini akibat lemahnya pengawasan baik itu dari pihak BPJN Sulteng sendiri,” kata Dadang, pemerhati konstruksi di kota Palu, Sabtu, 14 Januari 2023, Siang.

Baca Juga: Ketua Umum PWI Pusat Melantik Basril Basyar sebagai Ketua PWI Sumbar

Baca Juga: Lampaui Target, KPP Palu Capai Penerimaan Pajak Rp1,94 Triliun

Baca Juga: Berikut Penjelasan PDAM Donggala Mengenai Tarif Air Minum, Berlaku Sejak 1 November 2022

Menanggapi hal ini, ketua DPD Jaman Sulteng, Moh. Rifaldi, SH yang sejak beberapa bulan terakhir ini juga menyoroti buruknya kualitas proyek tersebut mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Pasalnya kata dia, proyek dengan anggaran mendekati 100 miliar itu dari awal sudah bermasalah namun tetap dibiarkan berjalan tanpa ada ketegasan dari pihak BPJN Sulteng selaku penanggung jawab dari proyek tersebut.

Terlihat cor pengancing paving blok  pada pekerjaan trotoar hancur hanya dengan remasan tangan. Diduga dikerjakan asal jadi. Foto: PosRakyat.com

“Dari awal proyek ini sudah bermasalah, dan anehnya tidak ada teguran atau tindakan tegas dari BPJN Sulteng dalam hal ini Satker PJN Wilayah III Sulteng. Buruknya kualitas pembangunan ini tidak bisa dilepaskan dari lemahnya pengawasan,” kata Rifaldi, Sabtu, 14 Januari 2023.

Terlihat paving blok pada trotoar sudah berlubang akibat tetesan air hujan. Foto: ZF /PosRakyat.com

 

Lanjut Rifaldi, buruknya pembangunan jalan dan jembatan itu terindikasi prakteknya tak sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan. Berdasarkan hal ini, Ia meminta kepada aparat hukum untuk melakukan penyelidikan sebab adanya dugaan penyimpangan dalam proses pembangunan tersebut.

Oprit jembatan terlihat retak. Foto: ZF/ PosRakyat.com

“Berdasarkan fakta lapangan dimana terlihat kualitasnya sangat buruk sekali, diantaranya; tidak menggunakan lantai kerja, mutu uditch diduga tak sesuai spek, oprit jembatan beberapa titik terlihat sudah retak dan terancam ambruk, mutu paving blok diduga tidak sesuai spek begitu juga cor pengancing pada trotoar itu juga banyak yang hancur. Kemudian untuk jembatan Tondo III terlihat juga sudah retak, dan jembatan Tondo I yang menggunakan beton pracetak (precast) produk WIKA juga terlihat retak pada lantainya,” ungkap Moh Rifaldi, SH.

Terlihat item pengerjaan uditch sebagian tidak menggunakan lantai kerja. Foto: ZF/ PosRakyat.com