Baru di PHO Sudah Rusak, KRAK Sulteng Ragukan Kualitas Proyek Jalan Nasional Ditangani Satker PJN Wilayah III Sulteng

oleh -
oleh
Salauran drainase di jalan nasional ruas Pagimana - Batui terlihat ambruk, Minggu, 14 Januari 2024. Foto: Posrakyat.com

PosRakyat – Koordinator Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Harsono Bereki, S.Sos mengaku dirinya meragukan kualitas dari proyek jalan nasional ruas Pagimana – Batui.

Hal tersebut lantara saluran drainase dan bahu jalan pada proyek jalan nasional ruas Pagimana – Biak – Dalam Kota Luwuk – Batui tahun anggaran 2023 yang ditangani Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sulawesi Tengah sudah mengalami kerusakan saat ini.

Padahal proyek dengan kontraktor pelaksana CV. Mugniy Alamgir belum lama ini sudah dilakukan Provisional Hand Over (PHO) pada Desember 2023 lalu.

Koordinator Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Harsono Bereki, S.Sos. Foto: Istimewa
Salauran drainase dan bahu jalan di jalan nasional ruas Pagimana – Batui terlihat sudah rusak, Minggu, 14 Januari 2024. Foto: Posrakyat.com

Baca Juga: Sudah PHO, Ruas Jalan Nasional Ampana – Pagimana Ditangani Satker PJN Wilayah III Sulteng Masih Dikerjakan di Januari 2024, Kualitas Buruk!

Baca Juga: Lantai Kerja Saluran Drainase Proyek Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 Dikurangi, Satker PJN Wilayah III Sulteng Terkesan Acuh Tak Acuh

“Kami sangat meragukan kualitas dari proyek pekerjaan jalan nasional ruas Pagimana – Batui yang saat ini sudah mengalami kerusakan pada item pekerjaan saluran dan bahu jalan proyek tersebut,” kata Harsono Bereki yang juga Calon Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Daerah Pemilihan Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut, Minggu 14 Januari 2024.

Menurut Harsono, proyek jalan nasional yang menghubungkan kabupaten Tojo Una-Una dengan kabupaten Banggai Sulawesi Tengah itu harus di usut karena dicurigai terjadi pelanggaran hukum dalam proses pelaksanaannya. Apalagi proyek di ruas tersebut belum lama ini diketahui sudah di seratus persenkan.

“Ini terkesan di paksakan, masak pekerjaan yang baru di PHO sudah ambruk begitu,” tutur Harsono yang saat ini berada di Kota Luwuk.