PosRakyat – Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyoal pelaksanaan pekerjaan galian dan perbaikan bahu Jalan ruas Biromaru – Karanja Lembah Palu – Sigi.
Ketua DPW Jaman Sulteng, Moh. Rifaldi, SH kepada media ini, Selasa, 11 April 2023 mengatakan bahwa, sorotan ini cukup beralasan, sebab selain diduga menggunakan material bekas galian dan peralatan tidak sesuai spek, juga tidak mengindahkan pedoman penggunaan material untuk bahu jalan Lapis Pondasi Agregat Kelas S ( LPS).
Baca Juga: Kualitas Buruk Proyek Rp88,3 Miliar di Ruas Jalan Lingkar Palu
Baca Juga: Aparat Hukum Diminta Periksa Proyek Jalan Lingkar Palu
Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan perbaikan bahu jalan ruas Biromaru – Karanja Lembah itu ditemukan sejumlah kejanggalan. Beberapa diantaranya pada penggunaan material hanya menggunakan bekas galian yang bercampur dengan bahan lain yang tidak diinginkan, seperti lumpur bercampur dengan akar dan bahan lain yang mudah keropos.
“Seharusnya menggunakan agregat S atau B dengan komposisi setengah split ditambah skrining kemudian ditambah abu batu. Selain itu, alat yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan hanya menggunakan Bucket excavator, padahal seharusnya menggunakan vibrator tandem berkapasitas 6 – 8 ton,” jelasnya.
Lanjut Rifaldi, sebaiknya pihak dinas terkait lebih ketat dalam melakukan pengawasan. Jangan sampai dalam pekerjaan paket bahu jalan tersebut merugikan semua pihak. Sebab, anggaran ini berasal dari pajak yang dibayar masyarakat, dan tidak hanya asal mengerjakan demi keuntungan semata.
Selain itu, pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng sebaiknya mengevaluasi pekerjaan dan jangan asal menerima pekerjaan dari pihak penyedia jasa.
“Jelas sekali dalam pelaksanaan tidak sesuai dengan metode pekerjaan. Dilihat dari sisi material dan pemadatan saja sudah tidak maksimal. Jelas secara otomatis akan lebih irit terhadap material dan penggunaan alat baby roller yang diduga tidak sesuai komitmen, ini perlu dilakukan pengukuran terhadap volume kubikasi dari panjang, lebar dan tinggi material yang terpasang di bahu jalan apakah sesuai atau tidak,” kata Rifaldi.
Hal senada disampaikan Anto salah seorang warga di sekitar proyek itu mengatakan, bahwa pihak pelaksana tidak mengindahkan keselamatan para pengendara akibat penyimpanan material yang sembarangan hingga memakan separuh badan jalan dengan pemasangan rambu-rambu alakadarnya.