Langganan Banjir, Desa Bangga Jadi Kota Mati

oleh -
oleh
Banjir yang kerapkali melanda desa ini, mengakibatkan 2000 warga hingga saat ini harus mengungsi. Tampak banjir merendam pemukiman gambar direkam Minggu 26 Mei 2019. Foto: Istimewa

Sigi, Posrakyat.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, diminta melakukan penanganan secara besar- besaran terhadap Desa Bangga yang menjadi langganan banjir.  Sebab, setiap kali hujan mengguyur wilayah di sekitar hulu Sungai Ore, Desa Bangga dipastikan terendam banjir.

Terhitung sejak 28 September 2018 lalu, sudah sekitar 20 kali banjir melanda Desa Bangga. Akibatnya, dari ujung atas wilayah perbukitan  Desa Bangga hingga ke hilir desa mirip lautan lumpur, yang menenggelamkan rumah 500 an rumah warga yang sudah tidak bisa ditempati lagi, terparah terjadi di dusun II.

“Kalau tidak ditangani besar- besaran di hulu sungai, banjir gak akan berhenti, pasti semua akan mengungsi dan Desa  Bangga bisa jadi desa mati. Dusun II ini kalau malam sudah gelap sunyi dan menakutkan,”  kata Dewi, salahsatu ketua RT di Desa Bangga, Kabupaten Sigi Senin (27/5/2019).

Menurutnya, banjir yang kerapkali melanda desa ini, mengakibatkan 2000 warga hingga saat ini harus mengungsi.

Sejak banjir sepekan pasca gempa bumi 28 September 2018 lalu pemerintah telah menerjunkan 6 alat berat yang disiagakan setiap saat selama berbulan bulan namun tidak mampu mengatasi banjir yang terjadi hampir tiap pekan itu.

Banjir itu diduga kuat dampak pembalakan liar di hulu sungai. Pasalnya, ditemukan ratusan kubik material kayu bersama material lumpur saat banjir bandang melanda desa ini.