Donggala, POSRakyat.com – Pembangunan jaringan irigasi Bonemarawa yang di kerjakan tahun 2016 dengan anggaran miliaran rupiah hingga kini belum dapat difungsikan. Masayarakat desa Bonemarawa, kecamatan Riopakava, kabupaten Donggala, khusnya para petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Salah seorang petani bernama Sarif yang ditemui oleh POSRakyat.com (29/10/2017) lalu, mengungkapkan rasa kecewa terhadap pihak kontraktor dan pemerintah Donggala yang terkesan acuh
“Sejumlah lahan persawahan petani tidak bisa diolah, karena irigasi yang baru di kerjakan itu sejak selesai pengerjaan kurang lebih setahun lamanya hingga kini belum pernah sekalipun teraliri air. Kami berharap pemerintah Donggala segerah melakukan tindakan dan tidak terkesan tutup mata atas hal ini. Sebab kami masyarakat petani Bonemarwa sangat dirugikan ”. Tegasnya.
Ia menambahkan, “kami berharap pemerintah segera melakukan tindakan tegas dan tidak tinggal diam atas kejadian yang menimpa kami. Beberapa masyarakat yang lahannya tidak dapat diolah sehingga ditaksir kerugian petani hingga ratusan juta rupiah,.” Ungkapnya.
Menanggapi yang terjadi pada masyarakat Bonemarawa tersebut pihak DPRD Donggala melalui ketua komisi III Asis Rauf saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, sangat menyayangkan kejadian yang menimpah masyarakat petani Bonemarawa, padahal menurutnya pekerjaan tersebut haruslah berfungsi dengan baik mengingat anggaran yang digelontorkan sangatlah besar.