Palu, Posrakyat.com- Peningkatan jalan nasional ruas Lingadan dalam kota Tolitoli tahun ini, mendapat kritikan dari sejumlah warga sekitar. Pasalnya pada item pengerjaan saluran drainasei sekira lima kilometer itu terlihat tidak menggunakan lantai kerja sebagaimana petunjuk dalam gambar.
Hasil pantauan tim media ini pada ruas tersebut, terlihat pembanguan saluran drainase dalam kota Tolitoli terbagi dua lokasi. Yang pertama tepatnya di desa Sandana dan yang kedua di desa Pangi. Namun tampak ada perbedaan pada struktur bangunan saluran drainase pada kedua titik pekerjaan itu.
Menurut beberapa orang warga kota Tolitoli yang tak ingin namanya di sebutkan, mengatakan bahwa sebelumnya pekerjaan saluran di desa Pangi tidak menggunakan lantai kerja. Namun begitu warga mempertanyakan kepada pekerja lapangan saat itu barulah pihak kontraktor pelaksana memasang lantai kerja.
“Pembangunan saluran drainase ini awalnya tidak menggunakan lantai pak, begitu warga protes kenapa lantainya langsung cor diatas tanah, barulah mereka rubah dengan struktur seperti ini, ” kata warga sekitar belum lama ini.
Menanggapi hal tersebut Adit selaku PPK pada Satker PJN Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah, ruas Lingadan dalam Kota Tolitoli, saat dihubungi via WhatsApp, mengatakan pekerjaan itu sudah sesuai ketentuan. Dan untuk penggunaan lantai kerja tergantung pada kondisi tanahnya.
“Di bawah cor lantai bisa digunakan lantai kerja untuk mendapatkan elevansi saluran yang rata. Kondisi tanah di Pangi agak susah kalau lantai kerjanya cuman pasangan batu, dan malah untuk standar Bina Marga malah tidak di cor lantai kerjanya.” Kata Adit PPK PJN Wilayah I ruas Lingadan dalam Kota Tolitoli pekan lalu.
Selain itu, terkait dengan mutu beton dan penggunaan besi untuk tulangan U-ditch yang dikerjakan dengan cara di cor ditempat itu menurut Adit sudah sesuai.